Mohon tunggu...
Marudut Mujur Sinaga
Marudut Mujur Sinaga Mohon Tunggu... -

Teknik Industri Universitas Dipnegoro, Batak, Travelling,and Laughing. Adore to Jesus.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi Pribadi yang Lebih Baik!

4 Mei 2013   21:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:06 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebenarnya jika ditanya, apakah batasan atau parameter seseorang itu dikatakan "baik"? apakah saat dia memberi ? apakah saat dimana dia dibutuhkan dia selalu ada? apakah saat dia menolong orang dengan tulus hati? atau apakah saat dia melakukan sesuatu yang "baik" menurutnya.

Apakah dia dunia ini ada orang yang bisa "baik" seperti yang diinginkan oleh semua orang?. Tentu saja tidak mungkin. Konsep kebaikan sungguh beraneka ragam bergantung daripada objek yang mengalami "kebaikan" itu. Dulu sewaktu saya kecil orangtua saya mengajrakan saya bahwa anak yang "baik" adalah anak yang rajin belajar, rajin beribadah dan menurut terhadap perintah orang tua, namun yang menjadi pertanyaan , apakah hal tersebut merupakan konsep kebaikan? Ya , itu kebaikan menurut saya dan orangtua saya. Semakin saya bertumbuh dan berkembang saya mendapat banyak masukan mengenai konsep kebaikan itu sendiri.

Apakah ada orang yang baik 100 % di dunia ini? apakah ada orang yang jahat 100% di dunia in? Jawabannya tentu saja tidak. Karena sesungguhnya tak ada satupun yang bisa melakukan 100 % kebaikan itu.
Jadi apakah kebaikan itu yang sebenarnya? Kalo memang kebaikan itu relatif adakah tolak ukur yang bisa kita jadikan ukuran untuk mengatakan itu baik? Jawabannya, tentu saja ada.

Menurut pemahaman saya kebaikan itu akan dikatakan baik jika kebaikan itu memiliki dampak perubahan "positif" bagi orang yang menerima. Lalu mengapa harus ada perbuatan baik di dunia ini? Jawabannya, karena kebaikan itu adalah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menjalin dan mendapatkan ketentraman duniawi. Kebaikan itu juga merupakan ajaran semua aliran agama yang diajarkan kepada umatnya.

Ada satu hal yang ajaib dari kebaikan itu, dimana jika setiap kebaikan itu dilakukan maka akan memperoleh kebaikan dari yang lain. Jadi semakin banyak berbuat kebaikan maka akan semakin banyak menerima kebaikan juga, itu nyata dan pasti terjadi.

Lalu pada saat kapankah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik? apakah ketika masih kanak-kanak? apakah ketika remaja? atau ketika sudah berumah tangga? dan kepada siapakah kebaikan itu kita lakukan? Jawabannya, sesungguhnya kebaikan itu bisa kita lakukan sedini mungkin saat kita sudah mengerti dasar kebaikan itu, bukan dari banyaknya memberi atau melakukan sesuatu namun melakukan sesuatu yang berdampak positif bagi orang lain itu yang terpenting. Kebaikan itu harus dilakukan kepada semua orang yang ada disekitar kita, siapapun itu tanpa membeda-bedakan.

Marilah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi pribadi yang selalu melakukan hal yang menghasilkan "positif" bagi orang lain. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun