Mohon tunggu...
Martua Intan
Martua Intan Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Lingkungan Hidup

Dilahirkan di Pontianak. Pernah tinggal di Australia hampir 9 (sembilan) tahun. tertarik dengan lingkungan hidup, khususnya tentang pelestarian sumber air dan peduli dengan dampak penambangan di tanah borneo.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Samurai Biru Jepang Berjaya di Benua Biru: Tiga Gelar di Perancis Terbuka

1 November 2021   13:50 Diperbarui: 1 November 2021   14:05 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kata yang bisa disematkan kepada para pebulutangkis Jepang adalah spektakuler. Dari dua turnamen bergengsi Denmark Terbuka dan Perancis Terbuka tahun ini, mereka berhasil meraih 6 (enam) gelar dari 10 kemungkinan gelar yang dapat diraih. Akane Yamaguchi andalan tunggal putri Jepang dan pasangan ganda campuran yakni Yuta Watanabe/Arisa Higashino berhasil meraih 2 gelar baik di Denmark Terbuka dan mengulanginya di Perancis Terbuka. Serta Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang meraih juara di ganda putra Denmark Terbuka serta Kanta Tsuneyama yang meraih gelar di nomor tunggal putra Perancis Terbuka. Era kebangkitan Jepang sebenarnya bukanlah suatu yang secara tiba-tiba datang, namun dengan raihan 3 gelar juara setiap turnamen, bagi negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Denmark, Malaysia dan negara lainnya patut menjadi perhatian yang penting.

SejatinyaJepang bukanlah negara baru dalam percaturan bulutangkis dunia. Bahkan Jepang telah meraih tropi piala Uber Cup sebanyak 6 (enam) kali, hanya kalah dari perolehan Tiongkok sebanyak 15 kali sejak piala Uber Cup diperebutkan pada tahun 1957 di kota Lancashire, Inggris. Terakhir tim putri negara sakura ini meraihnya di tahun 2018 dikota Bangkok Thailand.

Namun dibanding dengan pebuluangkis putri, regu bulutangkis putra Jepang hanya pernah sekali menjadi juara Thomas Cup sepanjang keikutsertaannya yaitu pada tahun 2014 yang kala itu digelar di kota New Delhi, India. Dimana di final Tim putra Jepang menang tipis 3-2 atas tim putra Malaysia. Hampir saja Jepang bisa mengawinkan Thomas Cup dan Uber Cup di tahun 2018, namun Kento Momota dan rekan senegaranya takluk 1-3 dari Tiongkok di partai puncak.

Bisa dikatakan kekuatan para pemain Jepang hampir merata di semua sektor saat ini. Walau pebulutangkis Kento Momota masih sangat dominan sampai saat ini, namun para pemain lain juga menjadi momok yang menakutkan para pemain lawan. Hampir setiap turnamen dalam dua belakangan ini, Jepang pasti membawa pulang gelar, bahkan sering terjadi final sesama pemain mereka sendiri di beberapa nomor pertandingan.

Walau tahun ini Indonesia meraih gelar Kejuaran Bulutangkis Putra "Thomas Cup", setelah mengalahkan China 3-1, namun kita tidak dapat memungkiri bahwa para pebulutangkis putra Jepang sangat menakutkan, baik di sektor tunggal maupun gandanya. Di sektor tunggal ada Kento Momota, peringkat pertama saat ini, Kenta Nishimoto dan Kanta Tsuneyama. Bahkan nama terakhir, Kanta Tsuneyama berpeluang meraih gelar juara Perancis Terbuka 2021, yang di final hari ini (31 Oktober 2021) akan berhadapan dengan pemain China Taipeh, Tien Chen Chou, pemain peringkat 4 dunia saat ini. Di sektor tunggal putra meski masih ada Viktor Axelsen (Denmark) yang sangat sulit dikalahkan saat ini, Shi Yuqi yang merupakan peringkat pertama Tiongkok selepas era Lin Dan yang mulai memudar permainannya saat ini, Tien Chen Chou (Taipeh), Anders Antonsen (Denmark), Zii Jia Lee (Malaysia) serta 2 pemain Indonesia yakni Antonia Sinisuka Ginting dan Jonathan Cristie namun belakangan ini para pemain tunggal putra Jepang memang sangat digjaya akhir-akhir ini. Bahkan dalam 2 turnamen terakhir ini, yaitu di Denmark Terbuka, Kento Momota berhasil ke final walau akhirnya kalah rubber set dari pemain andalan tuan rumah, Viktor Axelsen. Pada Perancis Terbuka di akhir oktober ini, pemain Jepang lainnya Kanta Tsuneyama juga berhasil mencapai final setelah Kento Momota mengundurkan diri karena cidera di pertandingan semifinal.

Walau tidak seperkasa di nomor tunggal putra, namun para pemain ganda putra negeri matahari terbit ini belakangan harus diperhitungan oleh para pemain ganda putra negara lainnya, seperti Indonesia, China, Malaysia, Taipeh, Denmark dan Thailand. Beberapa pasangan terkuat mereka, antara lain Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe, Takeshi Komura / Keigo Sonoda , Takuro Hoki/Yugo Kobayashi serta pasangan Akira Koga/Taiko Saito, akhir-akhir sangat sulit dikalahkan oleh ganda putra dunia lainnya seperti pasangan kita yakni Markus Gideon/Kevin Sanjaya , Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kekuatan ganda putra Jepang ini bisa mengimbangi permainan para pasangan ganda putra papan atas lainnya, sebut saja Lee Yang / Wang Chi Lin (China Taipei), Li Jun Hui / Liu Yu Chen (China), Aaron Chia / Soh Woi Yik (Malaysia). dan Choi Soigyu / Seo Seung Jae (Korea Selatan). Bahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi berhasil mengalahkan pasangan nomor satu Denmark yaitu Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di final Denmark Terbuka 2021.

Yang mengejutkan adalah kehadiran pemain tunggal putri Jepang akhir-akhir ini. Setelah era keemasan tim Uber Cup dimasa lampau, kemudian pebulutangkis putri Jepang dibawah bayang-bayang superioritas Tiongkok, dan kalah bersaing dengan Korea Selatan. Bahkan untuk tunggal putri selain Tiongkok, dan Korea Selatan, beberapa pemain tunggal kelas dunia seperti Carolina Marin (Spanyol), Pusarla Sindhu (India), Tai Tzu-Ying (Taiwan) dan pemain senior Thailand, Ratchanok Intanon. Namun belakangan ini pemain tunggal Jepang, sebut saja Nozomi Okuhara, Aya Ohori, dan Sayata Takahashi serta Akane Yamaguchi. Dimana dua nama terakhir berhasil menjadi finalis Perancis Terbuka 2021. Walau Tiongkok tidak mengirimkan wakilnya di Perancis Terbuka kali ini, namun keberhasilan Jepang menjadi juara Tunggal Putri membuktikan bahwa tunggal putri mereka patut diperhitungkan oleh negara yang selama ini cukup kuat di nomor ini seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Spanyol dan India.

Selama ini dua negara yaitu Tiongkok dan Korea Selatan secara bergantian sering menjuarai nomor ganda putri. Jepang masih dianggap hanya sebagai ancaman semata. Sebut saja Lee Sohee yang berpasangan dengan Shin Seungchan yang akhirnya menjadi juara Perancis Terbuka tahun ini dengan mengalahkan sejawatnya Kim Soyeong/Kong Heeyong, ganda putri Tiongkok Dong Ping Huang/Yu Zheng, Xuan Xuan Liu/Yiu Ting Xia, Yue Du/Wen Mei Li. Pasangan negara lain yang cukup diperhitungkan oleh Jepang antara lain sang juara olimpiade dari Indonesia, Gresia Polii/Apriyani Rahayu dan pasangan Thailand yang cukup bersinar seperti Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Saat ini ganda putri Jepang mengandalkan beberapa pasangan antara lain Nami Matsuyama/Chiharu Sida, Yuki Fukushima/Arisa Higashino. Walaupun belum berhasil meraih gelar di dua turnamen terakhir, yaitu Denmark Terbuka dan Perancis Terbuka, para pasangan cukup merepotkan beberapa pasangan kuat yang ada selama ini.

Mungkin perbulutangkisan dunia diherankan oleh keberhasilan pasangan ganda campuran Jepang meraih dua gelar berturut-turut (brace) Denmark Terbuka dan  Perancis Terbuka tahun ini. Dimana selama ini nomor ganda campuran di dominasi oleh Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, dan Denmark. Secara mengejutkan pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang sejatinya juga bermain di ganda putra (Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe) dan di ganda putri (Yuki Fukushima/Arisa Higashino) berhasil tampil menjadi juara di Perancis Terbuka dengan mengalahkan Matias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark). Ganda campuran Jepang lainnya yang cukup menjanjikan adalah Yuki Kaneko/Misaki Matsumoto

Keberhasilan Jepang di Perancis Terbuka 2021 dengan meraih 3 gelar, yaitu tunggal putra, tunggal putri serta ganda campuran, membawa sinyal bahwa negeri Sakura akan menjadi kekuatan baru perbulutangkisan dunia dimasa depan yang selama ini didominasi "Negera Tirai Bambu". Apakah bunga-bunga Sakura akan membuat bambu-bambu diperhelatan bulutangkis dunia akan memudar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun