Sebagai mahluk yang berahlak sudah selayaknya kita mengenang dan mengingat kembali segala perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan terdahulu. Mereka telah rela berkorban demi mengangkat harkat dan martabat bangsa. Menggapai kemerdekaan rakyat dari belenggu para penjajah. Hingga Indonesia merdeka.
Untuk itu sudah menjadi keharusan juga bagi kita menjunjung tinggi cita-cita yang telah diamanahkan kepada kita sebagai generasi penerus bangsa. Dengan menjadi pahlawan sejati dalam profesi masing-masing adalah salah satu bentuk penghargaan sederhana namun sangat berarti untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada mereka para pejuang pendahulu.
Semangat juang pantang menyerah harus kita kobarkan dalam diri agar nuansa kepahlawan itu tetap melekat di sanubari. Kelak akan menuntun kita ke arah hidup yang lebih baik. Karena semangat yang kuat akan merobohkan tembok keraguan yang menghadang langkah menuju masa depan yang cerah.
Jika para pahlawan terdahulu adalah mereka yang telah gugur di medan perang dengan menjinjing tongkat bambu runcing, bersimbah darah merah hingga titik penghabisan, untuk saat ini ingatlah juga pahlawan yang telah memperjuangkan kita sejak menghembuskan nafas di bumi pertiwi.
Mereka yang dengan memelas peluh mencari nafkah demi kebutuhan keluarganya. Menahan rasa lapar supaya anak-anaknya dapat makan hingga kenyang. Mereka yang dengan tanpa jenuh memberi kita wejangan hidup. Menggendong dan memapah saat kita masih bayi. Mereka yang tak pernah mengharap balas budi. Yang memberi tak harap kembali.
Terima kasih untuk pahlawan hidupku, Ayah dan Ibu. Engkaulah alasan aku hidup hingga saat ini. Menyenangkan hatimu adalah cita-citaku. Melihat senyum di wajahmu adalah kebahagiaanku. Karena tertawa bersamamu, memelukmu dengan penuh kasih adalah esensi dari rasa terima kasihku kepadamu. Harta bukanlah yang engkau harap. Hanya sebuah pelukan yang mampu mengobati rasa dahaga kerinduanmu.
Izinkan aku berucap, selamat hari pahlawan untuk Ayah dan Ibu.
Selamat hari pahlawan untuk segenap pahlawan nasional di bumi nusantara ini.
Karena kalianlah aku dapat berdiri dan berjuang sampai detik ini. Semangat. Berjuang atau mati dengan kegelisahan.
10 November 2015
image: https://panduummat.wordpress.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI