Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Potensi: Membangun Habitus Baik untuk Kebaikan dan Keluhuran

9 Mei 2023   08:18 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:15 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diambil dari: arenteiro.com

Hidup adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta. Manusia dengan segala potensinya adalah mahakarya Sang Pencipta untuk kebaikan dan keluhuran dunia. Manusia yang hidup senantiasa membuat pilihan hidup yang bermakna, yang menjadikan dunia penuh habitus baik tentang ketekunan dan pemaknaan.

John Wooden, Pelatih Bola Basket UCLA, menyampaikan ide cemerlang dan inspiratif tentang hidup, “Jadikan setiap hari sebagai mahakarya Anda!” Pernyataan ini senantiasa memberikan inspirasi berkualitas pada setiap pribadi untuk melakukan yang terbaik dan mengembangkan segala potensi dan anugerah yang dimilikinya. Hari demi hari adalah sebuah anugerah terindah dari Sang Pencipta yang tak pernah terlewatkan oleh-Nya, namun kadangkala manusia melewatkannya untuk bersyukur dan mengembangkannya. Setiap pribadi diberi kesempatan yang setiap harinya untuk berkembang dan berguna.

Bangun di pagi hari sejatinya adalah sebuah anugerah sekaligus potensi pertama setiap pribadi untuk menikmati dan memaknai hidup sehingga menjadi berguna dan bermakna bagi diri dan sesama. Waktu dari pagi hingga malam dalam berbagai dinamika dan relasi merupakan sebuah media yang ampuh untuk membangun mindset sekaligus masterplan atas hidup sehingga masing-masing pribadi mampu memahami potensinya dan menjadikannya nyata dalam kualitas diri dan sumbangsih berharga pada sesama dan dunia. Hidup tanpa makna, hidup tanpa gairah melakukan yang terbaik, dan hidup tanpa motivasi dan inspirasi merupakan kesia-siaan yang menghancurkan harkat dan martabat manusia itu sendiri.

Dalam bukunya Talent is Never Enough, John C. Maxwell menguraikan kata-kata penguatan yang memantapkan jiwa, “Kehidupan adalah soal pilihan, dan setiap pilihan yang Anda buat akan berpengaruh besar terhadap Anda”. Setiap pribadi mempunyai kesempatan yang sama dalam memaknai kehidupan ini, itu sebuah pilihan bebas. Setiap pribadi dikaruniai hati dan budi, jiwa dan raga, energi dan waktu, untuk membuat keputusan atas hidupnya sendiri.

Ada orang yang lebih memilih untuk mengalir saja dalam kehidupan sehingga cenderung tidak ada optimisme, idealisme, dan tujuan yang jelas dalam hidup. Ada pula orang yang cukup melakukan segala sesuatu biasa-biasa saja tanpa harus memberikan penekanan-penekanan bermakna dalam hidupnya. Di sisi lain, ada orang-orang yang membangun habitus baik dalam hidupnya untuk menjadikan hidupnya bermakna dan berkualitas untuk diri, sesama, dan dunia. Hal ini adalah sebuah pilihan yang sekaligus mengandung konsekuensi dalam melaksanakannya. Setiap orang punya pilihan, setiap orang harus siap dengan hasil dan konsekuensinya.

Ada pernyataan dalam buku karangan Dr. Seuss yang berjudul Oh, The Places You’ll Go!, yang semakin menguatkan tentang pentingnya memaksimalkan potensi diri untuk hidup yang bermakna, “Anda memiliki otak di dalam kepala Anda, Anda memiliki kaki di dalam sepatu Anda, Anda dapat membawa diri Anda ke arah manapun yang Anda pilih”. Peryataan inspiratif ini semakin memantapkan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk mengoptimalkan hidup menuju tujuan hidup yang berkualitas karena manusia memiliki modal dasar yang begitu hebat, yakni hati, akal budi, jiwa, dan raga.

Akhirnya, hidup sejatinya tentang kemauan dan kemampuan membangun habitus baik dalam ketekunan dalam pembelajaran hidup yang selalu mengembangkan potensi-potensi dirinya. Hidup sesungguhnya seni membuat pilihan hidup yang tepat dalam memaknai setiap pengalaman hidup dalam komitmen yang mampu melahirkan kebaikan dan keluhuran bagi diri, sesama, dan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun