Pendidikan #The_Educatorship, Seni Memanusiakan Wajah
FX Aris Wahyu Prasetyo
Penerbit PT Kanisius Yogykarta
The_Educatorship tidak sekadar berbicara tentang teacher (teaching) tetapi lebih dari itu menyentuh jiwa dan raga educator (educating). Memang harus diakui bahwa istilah "educatorship" tidak lazim dalam kamus bahasa Inggris bahkan belum ditemukan dalam kamus bahasa Inggris untuk term ini.Â
Educatorship dipilih untuk memberi sebuah penegasan total akan eksistensi dan daya tawar pendidik dalam membangun komunitas pembelajar di dunia pendidikan dan membangun kultur pendidikan yang humanis.Â
#The_Educatorship benar-benar secara total melontarkan kritik pendidikan sekaligus membangun semangat reflektif dalam mengusakan roh atau spirit pendidikan. Semuanya itu berangkat dan berkembang dalam proses pembelajaran karena ini sesungguhnya merupakan inti dari semua daya upaya pengembangan pendidikan.
Bahkan semakin unik (baca: lucu) dari berbagai kebijakan yang secara tidak sukarela dilaksanakan oleh para pelaksana di lapangan (sekolah).Â
Pendidikan begitu unik secara gagasan dan implementasi.Harus diakui bahwa guru menjadi pasukan terdepan di medan perang pendidikan untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang sebenarnya jauh dari harapan memanusiakan manusia kalau tidak mau dikatakan justru mendera para guru dan pelaku pendidikan yang lain serta menindas dunia anak-anak dengan trauma dan ancaman.
Sang Guru, berusaha mendobrak dan membalik paradigma pendidikan yang ada. Implementasi pembelajaran dikembalikan ke jalurnya di mana pendidikan benar-benar sebagai lingkungan untuk mendidik, bukan sekedar mengajar atau transfer ilmu belaka. Kekuatan nilai humanis dalam setiap pembelajaran yang dilakukan dengan anak-anak didik sangat menonjol.Â
Lewat kisah dan gagasan seorang tokoh yang dimunculkan dalam buku ini, yakniKesungguhan Sang Guru menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang memanusiakan manusia muda menuju taraf insani sangat nyata dalam inovasi dan kreativitas Sang Guru.
belajar bersama anak-anak didik. Ada begitu banyak pembelajaran yang tidak biasa (baca: luar biasa) dari model-model kebanyakan di sekolah.Â
Sang Guru memiliki caranya sendiri untuk mengkritik lelucon pendidikan negeri ini dengan menuangkan gagasan dan kritiknya dalam implementasi nyataProses memanusiakan anak didik, komunitas guru, keluarga, dan bahkan masyarakat dalam desain pembelajarannya kadangkala jauh dari pemikiran pendidikan pada umumnya.
Sang Guru bukanlah resep memanusiakan pendidikan dan juga bukan rumus eksak. Akan tetapi, Sang Guru berusaha menginspirasi semua pihak (presiden, dewan terhormat, menteri pendidikan, pejabat depdiknas, yayasan, rektor, kepala sekolah, dosen, guru, orang tua, dan masyarakat) untuk bersama-sama memanusiakan wajah pendidikan negeri ini agar benar-benar layak disebut sebagai bangsa manusia.