Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Bill Lear, Membangun Karakter

11 Januari 2021   09:25 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:06 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Roda kehidupan itu berputar", begitulah sering dikatakan banyak orang dalam merespon berbagai peristiwa kehidupan. Di saat orang sedang berharap pada hal baik dalam hidupnya, maka dengan penuh harapan kata-kata itu diucapkan sebagai bentuk sugesti diri pada masa depan yang lebih baik. 

Di saat orang sedang tersakiti oleh orang lain, kata-kata itu pun seringkali terucap sebagai bentuk umpatan atau bahkan sebagai sumpah serapah, bahwa pada waktunya nanti pasti ada pembalasan atau karma atas perbuatan orang itu padanya. Masih banyak lagi situasi batin atau pengalaman hidup yang berkaitan dengan roda kehidupan yang berputar itu.

Bill Lear sebagai penemu, penerbang, dan pemimpin bisnis, pada tahun 1963 berhasil meluncurkan pesawat Lear Jet untuk pertama kalinya. Tahun-tahun berikutnya Lear sukses menjual banyak pesawat serupa. Namun tidak lama setelah kesuksesan itu, dua pesawat yang telah dibuatnya jatuh tanpa diketahui penyebabnya. 

Hatinya sangat hancur, padahal sudah lima puluh lima buah Lear Jet dibeli untuk keperluan pribadi. Lear segera bergerak cepat untuk mengirim kabar pada para pemilik pesawat untuk tidak menerbangkan pesawat sampai ditemukan penyebabnya. Taruhannya adalah nama baik dan reputasi Lear, namun dia lebih memimikirkan kemungkinan jiwa terancam jika tetap menerbangkan pesawat buatannya.

Penyelidikan pun dilakukan oleh Lear dan timnya. Lear berhasil menemukan kemungkinan penyebabnya, namun tidak dapat membuktikan masalah teknis tersebut di darat. Oleh karena itu, dia mengambil resiko besar dengan mencobanya sendiri di udara. Nyawanya nyaris terancam dalam ujicoba itu namun dia berhasil menyelesaikannya dan menemukan kecacatannya. Kemudian, dia mengembangkan suku cadang baru untuk mengatasi masalah itu dan memasangnya pada pesawat yang sudah terjual dan masalah teratasi.

Pengalaman Lear ini serasa roda kehidupan yang berputar, dari kesuksesan dengan bisnisnya tiba-tiba menuju kehancuran dengan tragedi pesawat jatuh. Yang menjadi pembeda dalam roda kehidupan Lear adalah karakter yang dimiliki Lear, yakni integiritas diri pada kehidupan. 

Dia tidak mengutamakan uang lagi dalam peristiwa ini, namun keselamatan jiwa pelanggan lebih penting sehingga dia melarang semua pesawat buatannya diterbangkan. Bahkan, karakter kuat Lear pun teruji dalam kemampuannya untuk mengambil resiko (risk taking) dengan menemukan solusi atas kecacatan pada pesawat dengan mengujinya langsung.

Pengalaman Lear adalah sebuah pembelajaran hidup yang begitu bermakna. Ini adalah model pendidikan hidup yang mengedepankan karakter dalam menghadapi pengalaman hidup. 

Dalam kehidupan di keluarga, karakter Lear dapat direpesentasikan dalam sosok orang tua yang siap ambil resiko dalam perputaran roda kehidupan keluarga. 

Orang tua sebagai sosok keteladanan dalam keluarga bagi anak-anak sangat perlu mengembangkan karakter diri dalam integritas hidup, memastikan tindakan sejalan dengan kata-kata. 

Lebih dari itu, orang tua siap mengambil resiko dalam berbagai situasi keluarga yang dihadapi, terlebih situasi yang menyedihkan, mengenaskan, memalukan, mengecawakan, atau yang lainnya. Mengambil resiko adalah modal dasar menjadi pribadi yang kokoh, selalu menyalahkan (blaming) apapun adalah awal sebuah kehancuran karakter diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun