Mohon tunggu...
Martin Karakabu
Martin Karakabu Mohon Tunggu... Guru Kampung yang Tertarik pada Dunia Bloging dan Menyukai Kegiatan di Luar Lapangan -

https://www.karakabu.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hendrikus Raga, Membangun Kampung Dimulai dari Manusianya

16 Februari 2018   12:21 Diperbarui: 17 Februari 2018   07:22 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ironis memang, tetapi itulah kenyataannya.

Air Terjun Sokeloleng/sumber foto face book Hendrikus Raga
Air Terjun Sokeloleng/sumber foto face book Hendrikus Raga
Semantara potensi daerah seperti coklat dan kopi harus dijual murah oleh masyarakat lokal kepada tengkulak. Semantara piring kuno peninggalan zaman pra sejarah yang menarik untuk diteliti oleh arkelog pun nyaris hilang oleh zaman. Belum lagi potensi Danau Rano yang berada di atas ketinggian 800 kaki dari permukaan laut pun hanya menjadi komsumsi masyarakat lokal. Air terjun sokeloleng yang memiliki pesona tersendiri pun debit airnya nyaris habis karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan objek wisata.

Deretan litani tentang Detunglikong yang jauh panggang dari api itu mengusik nubari Hendrikus Raga, intlektual muda ini untuk mengajak segenap pemuda-pemudi Detunglikong; baik yang berada di rantau maupun yang berada di kota Maumere untuk bersatu; merajut persaudaraan dan bersama membangun kampung. 

"Kita sementara ada pembangunan kantor desa dan kapela. Harapan saya bagi orang karakabu yang merantau tolong bantu dalam bentuk sumbangan pemikiran atau materi karena yang ada baru karang", kata Hendrikus Raga kepada penulis via pesan singkat.

Tokoh ini menjadi penting di mata saya karena saat yang lain beretorika, dia telah memulai. Saat yang lain berpikir yang bersangkutan telah bergerak. Itulah yang membuat sosok ini istimewa dalam kata dan perbuatan.

Rujukan: 1

Martin Karakabu, Jakarta, 16/2/2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun