Mohon tunggu...
Martin Karakabu
Martin Karakabu Mohon Tunggu... Guru Kampung yang Tertarik pada Dunia Bloging dan Menyukai Kegiatan di Luar Lapangan -

https://www.karakabu.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Islam Kini di Negera Paman Sam

1 Februari 2018   21:15 Diperbarui: 22 Februari 2018   16:38 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber: https://i.ytimg.com/vi/PS448fp6RS8/maxresdefault.jpg

Negara Paman Sam atau Amerika Serikat merupakan negara dengan populasi terbanyak ketiga di dunia dengan jumlah populasi 325.169.524 jiwa atau setara dengan 4,4% dari jumlah penduduk di dunia. Dari banyaknya populasi, 0,9% dari penduduk Amerika Serikat merupakan penduduk Muslim.

Penduduk Muslim di Amerika Serikat sendiri berjumlah 3,3 juta jiwa dan 72% merupakan imigran yang berasal dari berbagai daerah seperti Asia Timur, Arab dan keturunan Afrika-Amerika. Imigran Muslim mulai berdatangan ke Amerika Serikat pada tahun 1880 hingga sekarang.

Masuknya imigran berlatar belakang keturunan Asia Timur tidak pernah jadi masalah bagi pemerintah maupun masyarakat non-imigran dan imigran mengingat negara Amerika Serikat mengenal paham Liberalisme. Menurut Coady C. A. J. dalam bukunya yang berjudul A Companion to Contemporary Political Philosophy, Liberalisme dianggap sebagai suatu etika sosial yang menganjurkan kebebasan dan kesetaraan secara umum. Istilah "Liberalisme" berasal dari  kata latin "liber" yang berarti "bebas."

Namun, bagi Penduduk Muslim Amerika, implementasi Liberalisme ini sudah mulai luntur sejak serangan pengeboman oleh sebuah grup teroris pada tanggal 9 November 2001. Pasalnya, serangan pengeboman ini dilakukan oleh sekelompok grup teroris Islami Radikal yang berideologi Wahabbisme. 

Dilansir dari Wikipedia, Wahabbisme merupakan doktrin Islam dan gerakan keagaaman yang dicetuskan oleh Ibnu Abdul Al-Wahhab (1703-1792). Doktrin ini dianggap radikal dan keras oleh sebagian penganut Islam sendiri. Menurut Daniel Benjamin dan Steven Simon dalam buku mereka yang berjudul The Age of Sacred Terror, menyatakan bahwa serangan teror islami sebenarnya murni alasan religius. Serangan ini seolah merupakan sakramen yang dibenarkan dalam wujud menetralisasikan moral dunia dari perbuatan musuh-musuh orang Islam dan sebagai penebusan untuk membantai orang-orang yang menantang kekuasaan Tuhan.

Tentu saja ajaran ini awalnya diberitakan lewat pidato dan ujaran-ujaran kepada pemuda-pemudi Islam lewat doktrin-doktrin agama. Walaupun ujaran doktrin ini hanyalah kata demi kata yang diajarkan, namun siapa sangka dampaknya terhadap dunia sangat besar sekarang. Bahkan doktrin ini telah membuat penganut agama Islam sendiri kepayahan karena stereotipe yang muncul di kalangan masyarakat global.  

Serangan 9 November 2001 diperingati setiap tahunnya dengan sebutan 911. Serangan yang didalangi Osama Bin Laden ini mengakibatkan 2996 kematian dan lebih dari 6000 luka-luka. Kerugian yang ditafsir atas serangan 911 pun juga tidak tanggung-tanggung, mencapai $10 milliar dalam bentuk infranstruktur maupun properti umum.

Peristiwa ini pun berujung dengan kekerasan verbal yang dialami oleh penduduk Muslim Amerika.

Sebuah survey di tahun 2007 yang dilakukan oleh NEWSWEEK Poll berjudul: American are Mixed on U.S. Muslims. New York. melaporkan bahwa 53% Muslim Amerika mengaku lebih susah menjadi seorang Muslim sejak peristiwa 911. 19% menyebutkan dirinya didiskriminasi, 15% mengaku dirinya dianggap sebagai teroris, 13% mengaku dirinya tidak diakui dan sisanya (12%) merasa bahwa dirinya dibeda-bedakan dari yang lain.

Bahkan bukan hanya kekerasan verbal saja yang diterima oleh penduduk Muslim Amerika. Kebencian yang diutarakan oleh orang Amerika non-Muslim meningkat sejak peristiwa 911. Hal ini dibuktikan lewat sebuah publikasi dalam Jurnal Psikologi Sosial Terapan (Journal of Applied Social Psychology) yang menyimpulkan bahwa jumlah penyerangan terhadap Anti-Muslim meningkat di Amerika di tahun 2001 setelah kejadian 911, dari 354 menjadi 1501 kasus.

Di tahun yang sama, The Arab-American Institute melaporkan kenaikan signifikan kebencian terhadap Islam dengan ditandai diskriminasi dan penghancuran terhadap barang pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun