Mohon tunggu...
Martin Doloksaribu
Martin Doloksaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggiat Industri

Pikiran dapat bergerak bebas tanpa batas. Gagasan merupakan permulaan dari aksi. Gagasan perlu dituliskan ke dalam kata-kata; wujud paling minimalis. Penting atau tidak penting tidak masalah. Ketika menuliskannya, kita akan berpikir untuk mewujudkannya lebih jauh lagi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Apakah Orang Tidak Pernah Memimpin Itu Bukan Orang yang Hebat?

27 November 2023   13:50 Diperbarui: 27 November 2023   13:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rasio Pemimpin dan Yang Dipimpin

Masyarakat umumnya akan memandang seorang Pemimpin adalah orang yang hebat, orang yang berguna atau sukses secara karir. Jika kita melihat dari sisi jumlah, hal tersebut dapat dibenarkan. Rasio jumlah Pemimpin dan jumlah yang Dipimpin menunjukkan jumlah Pemimpin lebih kecil dibandingkan dengan yang Dipimpin. Sekecil-kecilnya satu orang Pemimpin memimpin 2 orang Anggota. Melihat rasio tersebut maka Pemimpin pasti lebih berkualitas; kualitas Pemimpin lebih tinggi dibandingkan dengan Anggotanya atau yang Dipimpin. Orang yang mendapatkan jabatan Pimpinan pasti orang yang lebih sukses dibandingkan orang yang tidak mendapat jabatan tersebut.

Mengapa Pemimpin harus lebih berkualitas dibandingkan dengan yang Dipimpin? Pemimpin berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti bimbing atau tuntun. Dengan peran seperti itu, Pemimpin harus memiliki kualitas yang lebih tinggi dari yang Dipimpin atau Anggotanya. Pemimpin harus memiliki visi atau impian ke masa depan sehingga dapat membimbing dan memandu Anggotanya. Pemimpinan yang tidak memiliki visi atau tujuan maka Pemimpin tersebut akan kesulitan untuk mengarahkan atau membimbing Anggotanya untuk mencapai tujuannya.

Apakah yang Dipimpin merupakan Orang yang Tidak Berkualitas?

Pemimpin sudah pasti dituntut sudah memiliki kualitas atau diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan Anggotanya. Namun pada prakteknya tidak selalu demikian. Proses seleksi Pemimpin tidak selalu melalui proses seleksi yang memadai. Sekalipun pada organisasi Pemerintahan yang sudah memiliki SOP, ada kemungkinan orang yang tidak memiliki kualitas yang memadai dapat diberikan tanggung jawab sebagai Pemimpin. Pada perusahaan-perusahaan keluarga juga dapat terjadi hal serupa.

Kembali kepada pertanyaan "Apakah orang yang tidak pernah menjadi Pemimpin dinilai sebagai orang yang tidak berkualitas?". Menurut saya hal tersebut tidak tepat. Seorang Anggota atau yang Dipimpin pada masanya merupakan aset dan tetap memiliki kualitas. Walupun kualitas yang dimiliki belum setinggi yang diharapkan oleh organisasi.  Dan seseorang belum diberikan tanggung jawab sebagai Pemimpin bisa karena banyak faktor. Seperti proses seleksi yang tidak kondusif, momen yang belum mendukung, dan lainnya.

Keberhasilan Pemimpin tidak sepenuhnya hanya lantaran kualitas yang dimiliki. Saya pernah mendengar ungkapan seperti ".... harus mendukung atau mengamankan Pimpinan". Atau pameo "Lidah Setia Menyelamatkan Pemimpin". Yang Dipimpin harus berupaya agar Pemimpinnya tidak mendapatkan" masalah" dalam tugas dan tanggung jawabnya karena urusan-urusan yang kecil. Para Anggota berinisiatif mengerjakan urusan-urusan yang diperlukan dengan sebaik-baiknya. Pimpinan yang berada posisi di atas dengan banyak urusan dan lebih bersifat makro pasti tidak lagi mengurusi hal-hal yang sifatnya detil atau hal-hal kecil. Disinilah kualitas yang Dipimpin menjadi andalan.

Pemimpin dan yang Dipimpin memiliki simbiosis yang saling menguntungkan. Terlepas dari seseorang belum pernah menjadi Pemimpin karena berbagai faktor, seorang Pemimpin perlu memandang tiap Anggotanya sebagai aset dan memanfaatkan kualitas yang dimiliki Anggotanya untuk mencapai tujuan Pimpinan dan tujuan organisasi. Pemimpin tidak dapat mencapai visinya maupun visi organisasi hanya dengan kemampuan sendiri. Pemimpin memerlukan dukungan Anggotanya. Pemimpin yang menghargainya Anggotanya akan memberikan keamanan bagi Anggotanya; tidak menjerumuskan kepada kondisi yang buruk. Anggota yang setia dan "puas" dengan Pemimpinnya juga tidak akan menjerumuskan Pemimpinnya ke dalam masalah.

Masa Kepemimpinan

Simbiosis antara Pemimpin dan yang Dipimpin tidak hanya dalam perjuangan bersama mencapai visi. Pemimpin memerlukan Anggota yang berkualitas karena masa kepemimpinan ada batasnya. Seorang Pemimpin tidak akan selamanya memegang peran tersebut. Ada batas akhir masa kepemimpinan dan akan digantikan oleh orang lain. Tidak ada Pemimpin yang memimpin selamanya. Bahkan untuk Perusahaan sendiri pun ada batasnya. Pemimpin yang berkualitas akan memikirkan keberlanjutan kepemimpinan untuk organisasinya.

Ada kondisi ketika Pemimpin semena-mena terhadap Anggotanya. Karena kondisi tertentu, Anggota tidak memiliki opsi untuk keluar dari situasi tersebut. Namun dengan adanya batas masa kepemimpinan, ketika mengalami situasi tersebut, kita dapat tetap optimis. Karena pada waktunya Pemimpin yang semena-mena akan menerima "balasannya"; ditinggal oleh Anggotanya. Tidak ada yang abadi. Waktu adalah lawan dan sahabat abadi. Pemimpin jangan sampai terbuai dengan periode "kekuasaan" yang dipercayakan.

Batasan masa kepemimpinan ini semakin melekatkan simbiosis mutualisme Pemimpin dengan yang Dipimpin. Pemimpin berkualitas secara substansi maupun manajemen menjadi idaman orang-orang yang Dipimpin. Pemimpin membutuhkan Anggota yang berkualitas untuk melanjutkan kehidupan organisasi di bawah kepemimpinan yang hebat. Ketika Pemimpin dan yang Dipimpin sudah berkomitmen untuk bersatu, mereka menjadi satu kesatuan yang berharga. Keduanya menjadi berharga satu sama lain.

Kesimpulan

Jumlah Pemimpin memang lebih sedikit karena merupakan orang-orang yang "terpilih" yang memiliki kualitas tertentu. Walakin situasi tersebut tidak otomatis membuat Pemimpin semena-mena dengan yang Dipimpin. Dan tidak otomatis membuat kita hanya memandang hebat orang-orang yang menjabat Pimpinan. Pimpinan memerlukan Anggota yang berkualitas untuk bersama-sama mewujudkan visi; saling mendukung dan saling menjaga. Pemimpin yang berkualitas membutuhkan Anggota yang berkualitas untuk meneruskan kepemimpinan organisasi. Pemimpin dan yang Dipimpin sama-sama berharga pada peran masing-masing, pada kesempatan masing-masing, dan  pada periode masing-masing. Jangan pernah memandag orang yang belum pernah menjadi Pemimpin sebagai orang yang tidak hebat atau kurang hebat. Pada masanya, orang-orang yang Dipimpin akan menjadi Pemimpin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun