Di tengah persaingan kuliner yang semakin ketat di Kota Banjarmasin, pelaku usaha muda terus menunjukkan kemampuan mereka untuk bertahan dan berinovasi. Salah satunya adalah Ridho, seorang pengusaha berusia 26 tahun yang mengembangkan usaha risoles di kawasan Banjarmasin Utara. Dari hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, usaha ini terbukti mampu memadukan strategi pengelolaan modern dengan semangat kewirausahaan yang kuat.
Dari Dapur Rumah Menjadi Usaha Kuliner Khas
Usaha risoles yang dijalankan Ridho dimulai dari keinginan untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha sekaligus memperoleh penghasilan mandiri. Sebagai lulusan perguruan tinggi yang telah menikah, ia melihat peluang besar dalam bisnis kuliner, khususnya risoles yang menjadi camilan favorit masyarakat Banjarmasin.
"Saya ingin membuktikan bahwa anak muda juga bisa berbisnis dengan serius. Makanya dari awal saya sudah bikin business plan dan mencatat semua keuangan dengan rapi," ujar Ridho saat diwawancarai di lokasi usahanya di Jalan Gatot Soebroto, Adam Komplek Mandiri 4.
Usaha yang telah berjalan selama satu hingga tiga tahun ini bergerak di bidang perdagangan atau penjualan makanan siap saji. Meskipun masih berskala mikro dengan melibatkan satu hingga tiga orang tenaga kerja, namun pengelolaan usahanya sudah cukup profesional. Hal ini terlihat dari adanya perencanaan usaha tertulis dan sistem pencatatan keuangan yang terstruktur.
Produk risoles yang ditawarkan hadir dalam berbagai varian isian untuk memenuhi selera konsumen yang beragam. Bahan baku diambil dari pasar lokal dan supplier terpercaya di Banjarmasin untuk menjaga kualitas dan kesegaran produk. Proses produksi dilakukan dengan standar kebersihan yang ketat, mengingat produk makanan sangat sensitif terhadap faktor higienitas.
Strategi Pengelolaan yang Modern dan Efisien
Dalam menjalankan usaha, Ridho menerapkan strategi pengelolaan yang cukup modern untuk ukuran UMKM mikro. Salah satu keunggulannya adalah penggunaan kombinasi pencatatan keuangan manual dan aplikasi akuntansi digital. Langkah ini memudahkan dalam monitoring cash flow dan perhitungan profit secara akurat.
"Saya pakai aplikasi untuk catat pemasukan dan pengeluaran. Jadi lebih mudah lihat perkembangan usaha dan mengambil keputusan," jelasnya.
Dalam mengelola usaha, Ridho memprioritaskan dua faktor utama: kualitas produk dan promosi pemasaran. Ia menyadari bahwa dalam bisnis kuliner, rasa dan kualitas adalah segalanya. Namun, kualitas saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan strategi pemasaran yang efektif.