Mohon tunggu...
Marsanda Eka Nurjayanti
Marsanda Eka Nurjayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2

My hobby is writing but not only that, like playing and hanging out with friends

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Game Online Terhadap Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Sekolah Dasar

1 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 1 Mei 2024   22:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memasuki era Globalisasi, saat ini kemajuan pada bidang teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kemajuan pada teknologi memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia saat ini. Salah satu kemajuan teknlogi yang signifikan adalah perkembangan game online. Game online merupakan sebuah permainan berbasis visual yang dimainkan dengan menggunakan komputer ataupun gadget yang terhubung dengan jaringan baik itu LAN maupun Internet.

Perkembangan game online kini mulai  banyak diminati peminatnya, termasuk anak usia sekolah dasar. Bagi anak usia sekolah dasar, permainan game online merupakan hal yang baru dan sangat menarik untuk usia tersebut, sehingga tidak lazim bagi siswa untuk memainkan hal-hal baru dan memuaskan rasa penasarannya melalui game online. 

Sehingga ketertarikan mereka pada game online membuat mereka bisa berdiam diri di dalam rumah hanya untuk menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk bermain game online. Padahal, untuk anak usia sekolah dasar seharusnya senang bermain, bersosialisasi, dan  mencari pengalaman bersama teman-temannya di luar rumah.

Menurut Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet di Indonesia (2017) pemanfaatan internet untuk game online yaitu sebesar 54,13 %. Adapun data masyarakat Indonesia yang kecanduan game online pada anak usia (0-18 tahun) sebesar 46,2 persen. Permainan yang dilakukan biasanya seperti, mobile legend, PUBG, Free Fire, Minicraft dan lain lain yang berbasis internet. Tentunya, dengan bermain game dengan frekuensi waktu yang lama dan bermain dengan berlebihan akan memberikan pengaruh yang negatif.

Dalam permainan game online menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak, seperti perkembangan fisik, sosial dan emosional anak. Pada perkembangan fisik salah satunya gangguan pada kesehatan mata, anak akan merasakan gatal dan panas setelah bermain game, hal tersebut dikarenakan bermain gadget sangat lama, radiasi pada handphone sangatlah berpengaruh. 

Mereka juga akan mengalami kesusahan tidur, gangguan obesitas dan gangguan postur tubuh. Pengaruh pada perkembangan sosial anak diantaranya, yaitu anak kurang berinteraksi dengan orang-orang lainya seperti orang tua, keluarga, tetangga, dan bahkan teman sebayanya. 

Hal tersebut mengakibatkan relasi anak dengan orang tua, keluarga, tetangga, bahkan teman sebayanya menjadi jauh. Anak akan merasakan asyik sendiri dirumah dengan bermain di depan layar, kurang beraktivitas di luar rumah dan bahkan kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Sedangkan pengaruh pada perkembangan sosial anak diantaranya yaitu, anak akan mudah merasakan emosi ketika ia kalah dalam bermain, anak lebih mudah marah dalam kehidupan sehari-harinya, dan anak akan menjadi lebih agresif ketika bermain game online. Bentuk agresif disini seperti, menyerah suatu objek menyerang secara verbal dan serta melanggar benda hak milik orang lain. Biasanya anak usia sekolah dasar ketika bermain sering mengeluarkan kata-kata kasar, hal itu diartikan sebagai luapan emosi ketika ia bermain.

Dapat dilihat bahwa lebih banyaknya dampak negatif daripada dampak positif dalam bermain game pada anak usia sekolah dasar. Maka peran orang tua sangatlah penting.  Orang tua harus bisa menangani anak yang sudah berkecanduan bermain game online agar pengaruh negatif tidak berlanjut ke hal yang lebih buruk. 

Pertama orang tua harus bersikap terbuka dengan anak, seperti bicara secara langsung atau  face to face lalu memberikan edukasi tentang permainan game online. Kedua orang tua harus membatasi waktu anak dalam bermain  game online, orang tua bisa memberikan handphone pada anak sehari 1-2 jam saja, lalu jika sudah mencapai tearget maka handphone tersebut bisa di ambil lagi oleh orang tua. Orang tua juga bisa membatasi anak dengan mengganti aktivitas lain seperti, mengajak anak belajar, bermain atau aktivitas bersama di luar rumah. 

Ketiga biasakan anak untuk tidur lebih awal, biasanya anak yang sudah kecanduan game online tidur nya tidak akan teratur dan ketika esoknya belajar disekolah akan mengantuk. Dengan membiasakan anak tidur lebih awal, akan mengurangi frekuensi anak dalam bermain game online. Keempat orang tua harus memberikan pengarahan, pengawasan, dan mendampingi anak ketika sedang menggunakan gadget nya, biasanya ketika anak sudah asyik dengan gadget nya akan lupa dengan waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun