Mohon tunggu...
Marsal NafisaUlum
Marsal NafisaUlum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tenaga kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneguhkan Pancasila di Tengah Gempuran Digitalisasi

7 Desember 2023   09:16 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:21 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan lima asas yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila dibuat oleh para pendiri bangsa sejak kemerdekaan indonesia dan bersifat tetap nilai-nilainya, tidak dapat dirubah. Pancasila merupakan pedoman atau landasan untuk kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang harus dibawa oleh seluruh masyarakat indonesia. Nilai-nilai tersebut mencakup ; agama, sosial, politik dan ekonomi.  Berikut bunyi Pancasila :

  • Ketuhanan yang maha Esa.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ideologi ini menegaskan adanya kesamaan hak dan kewajiban oleh setiap masyarakat tanpa terkecuali dan tidak boleh terpengaruh atas perbedaan agama, ras, suku, budaya ataupun kelompok.

Kemajuan teknologi di era saat ini tentunya berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Kemudahan dalam mendapatkan informasi dapat berdampak positif bagi perkembangan pengetahuan. Terlepas dari dampak positif ada juga dampak negatifnya, kemudahan mendapatkan informasi membuat sebagian mudah terseret arus globalisasi. Pengaruh negatif globalisasi ini akan mengikis ideologi apabila tidak didasari dengan pemahaman yang kuat terkait ideologi bangsa. Ini merupakan tantangan serius bagi ideologi bangsa kita.

Selain itu, kemajuan teknologi juga menyebabkan masuknya kebudayaan asing dan memudarnya kebudayaan lokal. Banyak anak-anak muda zaman sekarang lebih mengetahui budaya asing dari pada budaya sendiri, bahkan lebih hafal lagu asing dari pada lagu nasional. Seperti lebih memilih gaya berpakaian terbuka ala luar, padahal negara kita telah memiliki ciri khas yang tertutup dan sopan dalam berpakaian. Parahnya lagi banyak dari generasi muda bangsa kita tidak hafal bunyi dari kelima sila pancasila.  

Mudahnya pengaksesan media sosial bagi anak dibawah umur juga memberi dampak negatif pada perkembangan anak. Anak yang belum mempelajari dan memahami ideologi bangsa sendiri sudah tercemar dengan masuknya ideologi asing. Maka penting untuk membatasi serta menanamkan nilai-nilai Pancasila sedini mungkin pada anak. Penting juga untuk menjaga kesadaran akan bahaya gangguan ideologi asing yang dapat merusak pamahaman ideologi pancasila.

Penerapan pancasila dalam menghadapi era digital dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin untuk menyampaikan informasi terkait pancasila melalui konten yang menarik dan informatif. Dapat juga dengan pendidikan karakter dan literasi digital di ruang publik oleh pemerintah. Pemerintah juga dapat membuat acara-acara yang membahas terkait ideologi Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun