Mohon tunggu...
Mohamad Arsad
Mohamad Arsad Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

hobi terbaru touring, musik, drumband, paskibra, pramuka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu P5 dan Kurikulum? Mengapa Kurikulum Selalu Berubah? Apa Itu Kurikulum Merdeka? Merdeka?

14 Desember 2022   23:38 Diperbarui: 15 Desember 2022   00:27 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan berbagai pengaturan mengenai tujuan, isi, kegiatan pembelajaran, bahan pelajaran serta evaluasi pembelajaran. Kurikulum juga merupakan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan.

Di Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa kurikulum berbeda, beberapa diantara nya adalah Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013, penerapan kurikulum yang berbeda ini dikarenakan Kurikulum senantiasa akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.

Kurikulum yang baru-baru ini diterapkan oleh pemerintah adalah kurikulum merdeka. Yang ditetapkan pada tahun ajaran baru yaitu pada Juli 2022 ini. Kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten yang akan lebih optimal agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami berbagai konsep dan menguatkan kompetensi yang akan dicapai. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar dan metode pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan bakat peserta didik.

Di dalam Kurikulum Merdeka  ada istilah yang dikenal dengan P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), adalah kegiatan kokurikuler yang berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya untuk pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. 

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila pada peserta didik dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, dari segi kegiatan, muatan, dan waktu pelaksanaan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan metode pembelajaran dimana peserta didik belajar secara aktif dan terlibat langsung dalam dunia nyata dan projek yang bermakna secara pribadi untuk dirinya. Projek ini bisa dilakukan secara berkelompok maupun individu sesuai dengan tema yang dipilih sekolah dan bagaimana kegiatan projek akan dilakukan. 

Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila ini memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar di situasi belajar yang berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, struktur belajar yang fleksibel dan menyenangkan, kegiatan belajar yang lebih interaktif dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar).

Dalam implementasinya projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan sebagai kegiatan kokurikuler dan tidak perlu dipetakan untuk mencapai Capaian Potensi. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah holistik, kontekstual, berpusat pada murid, dan eksploratif.

Prinsip holistik yaitu prinsip yang memandang segala sesuatu secara menyeluruh, prisip holistik diharapkan dapat mendorong peserta didik mempelajari materi secara keseluruhan dan menggali materi secara mendalam. 

Prisip kontekstual yaitu memahami pembelajaran sesuai dengan pengalaman nyata yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Prinsip berpusat pada murid menjadikan peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran, P5 diharapkan peserta didik untuk dapat bereksplorasi sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.

Prinsip eksploratif yaitu berkaitan dengan pembelajaran yang menggali ide-ide, masalah-masalah dan memberikan ruang yang lebar bagi pengembangan diri peserta didik, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terdapat dalam struktur intrakulikuler yang terkait dan oleh karenanya prinsip eksplorasif ini memliki area eksplorasi yang sangat luas dari segi alokasi waktu, jangkauan materi pembelajaran dan penyesuaian tujuan pembelajaran yang dipakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun