Mohon tunggu...
marlo barcelona
marlo barcelona Mohon Tunggu... Mengajar, Mendidik, Melatih

Hal termuda dalam hidup adalah kenali diri sendiri, dan hal tersulit dalam hidup adalah menjadi apa yang diinginkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanam Cinta matematika dengan Spirit Santo Fransiskus .

9 Oktober 2025   14:34 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen : Dokumen Pribadi

Santo Fransiskus dari Asisi dikenal sebagai Bapak Ekologi. Ia mencintai sangat mencintai makhluk hidup. Ia percaya bahwa manusia dipanggil untuk merawat bumi, bukan merusaknya. Semangat itu kini terus hidup, termasuk di SMA Regina Pacis Jakarta yang menjadikan Santo Fransiskus sebagai teladan dalam gerakan ekologis sekolah.

Suatu pagi, kelas 10 mendapat tugas dari guru Matematika untuk membuat proyek kecil tentang jejak ekologis. Caranya sederhana setiap peserta didik diminta menanam pohon atau tanaman hias, lalu mencatat pertumbuhannya dari minggu ke minggu. Tujuannya bukan hanya belajar menghitung pola pertumbuhan, tetapi juga merasakan kedekatan dengan alam, persis seperti yang diajarkan Santo Fransiskus.

Antonio, salah satu siswa kelas 10, memilih menanam pohon jambu di halaman belakang rumahnya. Pada minggu pertama, pohon jambu memiliki tinggi 25 cm. Ia kemudian berjanji untuk merawatnya dan mengukur pertumbuhannya setiap minggu. Dari pengamatan, ternyata tinggi pohon jambu bertambah 5 cm setiap minggu. Dengan tekun, Antonio menulis data pertumbuhan di buku catatannya.

Teman sekelasnya, Marko  memilih menanam bunga matahari. Pada awal tanam, tinggi batangnya 20 cm, lalu setiap minggu bertambah 4 cm. Marko senang sekali melihat bunga matahari perlahan menjulang, seolah-olah selalu mencari cahaya matahari. "Aku merasa seperti punya sahabat baru," katanya.

Guru Matematika sambil tersenyum, berkata, "Nah, pola pertumbuhan tanaman ini mirip dengan barisan aritmatika. Suku pertama adalah tinggi awal, sedangkan beda tetapnya adalah pertambahan tinggi setiap minggu. Kalian bisa belajar Matematika sekaligus belajar peduli pada bumi. Ingat pesan Santo Fransiskus: 'Bumi ini adalah rumah kita bersama.'"

Peserta didik pun makin semangat. Mereka tidak hanya menghitung pertumbuhan tanaman sendiri, tapi juga saling membandingkan hasil. Beberapa bahkan membuat grafik, menempelkan foto mingguan, dan memberi nama pada tanamannya. Ada yang menamai pohonnya "Si Kecil Hijau", ada pula yang menamai bunga mataharinya "Ceria."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun