DTPEDULI.ORGÂ | SUKABUMIÂ -- Perjalanan lebih dari tiga jam dari pusat Kota Sukabumi ditempuh oleh tim DT Peduli Sukabumi demi menyalurkan sedekah daging kaleng kepada masyarakat Kampung Adat di Kampung Cipagon, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (23/7/2025).
Kampung Cipagon merupakan wilayah adat yang masih teguh memegang nilai-nilai tradisi dan hidup dalam kesederhanaan. Tahun ini, 2025, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tidak dapat dilakukan di kampung tersebut karena keterbatasan kondisi ekonomi masyarakat. Kondisi inilah yang mendorong DT Peduli menjadikan Kampung Cipagon sebagai salah satu prioritas distribusi program sedekah daging.
Bantuan yang disalurkan berupa daging sapi dan domba kaleng siap konsumsi, dikemas secara higienis, dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Tim program bersama Kepala Kantor Layanan (KL) DT Peduli Sukabumi, Ade Tirta, terjun langsung ke lokasi, berinteraksi dengan warga, dan menyerahkan bantuan secara langsung.
"Program ini merupakan ikhtiar untuk memastikan bahwa meskipun tidak ada penyembelihan hewan kurban di sini, warga tetap bisa merasakan nikmatnya daging. Ini bukan sekadar tentang makanan, tapi juga simbol kasih sayang dan perhatian," ujar Ade Tirta.
Kehadiran tim DT Peduli disambut dengan ramah oleh masyarakat. Anak-anak, ibu-ibu, dan para lansia tampak antusias menyambut kedatangan tim. Beberapa warga bahkan menahan haru saat menerima bantuan daging kaleng tersebut.
"Kami sangat berterima kasih. Tahun ini kami tidak bisa melaksanakan penyembelihan hewan kurban, jadi kehadiran bantuan ini sungguh luar biasa membuat masyarakat di sini sangat senang," ungkap Atok, Ketua RT Kampung Cipagon.
Selain mendistribusikan daging kaleng, Ade Tirta juga melakukan edukasi singkat tentang cara penyimpanan dan pengolahan daging kaleng, agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal dan aman.
Program ini adalah bentuk sinergi antara DT Peduli dan para donatur yang ingin menghadirkan keberkahan untuk mereka yang berada di wilayah terpencil dan kurang mendapatkan akses bantuan.