Mohon tunggu...
Mariya
Mariya Mohon Tunggu... Guru - Happy Teacher

Wanita yang mencintai dunia anak-anak. Mengabdikan diri dibidang pendidikan anak usia dini. Kumpulan video pembelajaran untuk anak usia dini : https://youtube.com/c/VideoSekolahKu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodoh yang Tertukar

14 Mei 2021   23:06 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:38 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ehhem...ehhemm..." Ustaz Rozy berdehem untuk mencairkan suasana.

"Fachri...calonmu Kirey, yang duduk di depanmu ini. Yang itu kakak Kirey, namanya Mayra," jelas Ustazah Lisa. Namun dalam hati ustazah Lisa, Fachri pasti sudah tahu mana calonnya, karena proses taaruf  terakhir, mereka sudah saling nadzor.

Tanpa mengubah arah tatapannya, Fachri angkat bicara, "Ya, Ustazah, saya sudah paham mana calonku."

Mayra menundukkan kepalanya, ingin rasanya Ia meninggalkan ruangan itu dan ke kamarnya untuk menumpahkan air mata yang dengan sekuat tenaga Ia tahan. Kenapa masa lalunya hadir diwaktu dan dalam keadaan yang tidak tepat.

Fachri adalah sosok laki-laki yang akan dikenalkannya pada sang ayah sore itu. Lima tahun lalu, Mayra mengenal Fachri melalui suatu oragnisasi kemanusiaan yang diikutinya. Dan setelah proses cukup panjang, akhirnya Mayra mau menerima lamaran Fachri dengan syarat untuk menemui sang ayah terlebih dahulu agar sosok laki-laki yang telah merawatnya itu menjadi orang pertama yang melihat dan menilai Fachri. Namun nahas, dalam perjalanan itu mobil yang dikendarai Mayra dan sang ayah ditabrak  bus dari belakang hingga benda roda empat itu ringsek. Nyawa sang ayah tak tertolong sebelum ambulan datang. Kedua kaki Mayra pun diamputasi karena tulangnya hancur. Semenjak kejadian itu, Mayra merasa hidupnya hancur, tak ada masa depan lagi untuknya. Berbulan-bulan Mayra menjadi mayat hidup, makan pun harus disuapin oleh sang bunda. Mayra mengalami traumatic yang hebat. Atas saran dari psikiater yang menangani Mayra, akhirnya sang bunda memboyong Mayra dan Kirey ke kota lain. Memulai hidup baru di sana. Menciptakan suasana baru untuk Mayra, membantunya melupakan masa lalu dan ikhlas menerima kondisi dirinya. Selain terapi psikis yang dijalani Mayra, sosok bunda dan adik yang selalu berada disamping Mayra memberikan penguatan tersendiri untuk psikis Mayra. Hingga akhirnya usaha, proses dan ikhtiar  tidak menghianati hasil. Mayra mampu bangkit, menjadi wanita tegar dan pribadi baru. Mayra mampu memulai dan menata hidupnya kembali dengan aktif kembali di organisasi kemanusiaan. Mayra baru pun mampu melupakan dan mengikhlaskan masa lalunya, termasuk Fachri dan kakinya yang sudah tak ada lagi.

Dan saat ini, masa lalu itu menyapa tepat dihadapannya. Menyapa diwaktu, tempat dan dalam keadaan yang tidak tepat. Mayra dan Fachri seperti terpenjara disituasi tersebut.

"Alhamdulillaaah...acara khitbah ini sepertinya sudah diakhir. Hari dan tanggal sudah ditentukan, Fachri dan keluarga sudah yakin dengan calon pengantin," ujar Ustaz Rozy memecah keheningan dan lamunan dari setiap tamu yang hadir.

"Alhamdulillah..." serentak ucap bunda dan seluruh tamu. Namun Kirey, Mayra dan Fachri masih dalam pikirannya masing-masing. Kirey yakin, diantara kakaknya dan calon suaminya ada sesuatu yang tak beres.

Setahun berlalu...

            Fachri menolehkan kepalanya kekanan-kiri diiringi salam. Sholat Isya' berjamaah itu usai. Sang istri mencium tangannya dengan takzim, Fachri mencium puncak kepala istrinya dengan penuh kasih sayang. Ditatapnya wajah yang selama bertahun-tahun Ia impikan, tak mampu Ia lupakan dan tak tergantikan dengan apapun. Akhirnya Allah menyatukannya dengan gadis pujaan dengan jalan liku yang berakhir indah. Mayra...akhirnya bersatu dengan kekasih hatinya. Kekasih yang selama ini mencoba ia lupakan namun Allah berkehendak untuk menyatukannya. Kekasih yang mau menerima segala kondisi Mayra. Jodoh tak akan tertukar, itulah kata yang cocok untuk Fachri dan Mayra.

Bagaimana dengan Kirey? Kirey pun sudah hidup bahagia dengan keluarga kecilnya, Ia sudah menjadi seorang ibu dari bayi cantik nan mungil berusia dua bulan. Dan Bunda adalah orang paling bahagia, melihat kedua putrinya hidup bahagia dengan imam dunia akhirat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun