Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tangkapan demi Tangkapan, KPK Kelabakan?

2 Agustus 2019   06:06 Diperbarui: 2 Agustus 2019   06:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribun.com

Tangkap tangan kasus korupsi semakin sering terjadi. Jika awalnya peristiwa tangkap tangan seolah suatu prestasi, sekarang ini rasanya jadi berita basi. Ada semacam rasa kecewa bahwa penegakan hukum dan penjara rupanya tidak membuat para koruptor jera.

Jika sebelumnya ada kasus kepala daerah yang memang mantan koruptor masuk lagi menjadi koruptor, baru - bau ini tertangkap lagi seorang petinggi perusahaan BUMN tertangkap tangan menerima suap. (Detik.com)

Dalam kasus ini KPK menetapkan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam sebagai tersangka kasus dugaan suap. Dia diduga menerima suap sebesar SGD 96.700 terkait proyek Bagage Handling System (BHS).

Ya, korupsi memang menjadi bahaya laten dan berbahaya bagi bangsa ini. Mencuri uang negara adalah perbuatan yang menyebabkan suatu bangsa bisa terpuruk menjadi suatu negara gagal. 

Tentu kita tetap harus hargai usaha KPK dalam memberantas korupsi di negeri ini, namun tetap ada pertanyaan mengganjal, sampai kapan KPK harus menguber para penjahat berdasi tersebut?

Ada yang berpendapat bahwa hukuman yang sekarang diberikan tidak cukup membuat koruptor menjadi kendor. Bahkan ada kesan mereka yang tertangkap hanya suatu kecelakaan. Jadi bukan menyebabkan mereka merasa bersalah, tapi hanya dirasa sebagai suatu kesialan belaka.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai bangsa menghadapi para perampok uang rakyat ini?

Tentu usaha pemberantasan harus tetap dilancarkan. Juga usaha pencegahan berupa pendidikan kejujuran dan sistem anti korupsi harus senantiasa jadi perhatian.

Namun juga sangat penting adalah melakukan semangat anti korupsi pada lingkungan terkecil keluarga dan bahkan diri pribadi kita sendiri.

Belajar jujur dan tidak mengambil hak orang lain memang harus dilatih sejak dini. Nilai ini hendaknya bisa merasuk dari setiap pribadi sehingga bangsa ini menjadi bangsa besar, bukan hanya dari segi jumlah tetapi juga dalam rasa bangga sebagai bangsa yang punya harga duri..

Mari kita jadikan korupsi dan koruptor menjadi musuh bersama, sehingga KPK tidak menjadi kelabakan seperti sekarang ini. ***MG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun