Sumber gambar: dream.co.id
Setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi hasil Pilpres, pasti banyak orang menunggu reaksi dan tanggapan dari Prabowo.Â
Saat ini  Capres Prabowo Subianto menggelar rapat internal di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Â
Pasti dalam beberapa jam lagi kita akan tahu langkah apa yang akan Prabowo ambil sehubungan dengan pengumuman KPU Ini.Â
Apakah Prabowo masih nekad memperjuangkan kemenangannya dengan turun ke jalan?
Kita ketahui, dalam rencananya semula, Prabowo telah bertekad untuk menolak hasil rekapitulasi KPU, tidak membawa data kecurangan ke MK dan besok tanggal 22 Mei memimpin unjuk rasa People Power dengan nama baru Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk memprotes hasil tersebut.
Jika hal ini yang dilakukan, berarti Prabowo juga harus siap dengan segala konsekwensinya, termasuk harus bersedia bertanggung jawab jika unjuk rasa itu menimbulkan kerusuhan atau ada korban.Â
Polri dan Istana  telah mengingatkan, bahwa adanya bahaya ancaman teroris, dan meminta koordinator lapangan tidak lari dari tanggung jawab jika unjuk rasa itu menimbulkan masalah.
Ini adalah pilihan yang sangat beresiko karena bisa saja Prabowo akan berhadapan dengan hukum. Apalagi menurut ahli tata negara Yusril Ihza Mahendra, setelah pengumuman resmi dari KPU, jika ada yang mengklaim sebagai pemenang dan Presiden maka bisa dituntut sebagai kejahatan.
Baca juga: Setelah 22 Mei, Klaim Sebagai Presiden adalah Kejahatan