Bahkan ada tokoh dari kedua Partai itu yang secara terang - terangan mengkritisi kebijakan yang diambil Prabowo. Dari PAN ada suara Bara Hasibuan dan dari Demokrat ada kritikan dari Andi Arief.
Tapi rupanya walaupun mulai ditinggalkan oleh koalisinya, Prabowo tidak semakin melemah, tapi justru semakin keras. Hal itu nampak dari tindakan dan ucapannya.
Dengan tegas dia menyatakan menolak hasil Pilpres. Kemungkinan untuk melakukan perlawanan jalanan pun kelihatannya bisa menjadi pilihan, karena Prabowo menolak membawa perkara kecurangan yang dituduhkan ke MK. "Kami akan berjuang sampai tetes darah penghabisan", tekadnya.
Dalam sikapnya ini, walau ditinggalkan oleh partai koalisinya, Prabowo masih menaruh harapan akan tetap banyak mendapat dukungan dari barisan FPI, alumni 212 dan mantan anggota HTI.Â
Situasi ini justru lebih berbahaya karena resiko konflik horizontal menjadi lebih besar.
Mudah - mudahan dengan melihat situasi ini Jokowi mau lebih serius untuk bertemu secara pribadi dengan Prabowo. Toh dia sudah mengatakan pada saat debat bahwa, "Walaupun rantai sepeda bisa putus, tapi hubungan persahabatan dan silaturahmi dengan Pak Prabowo tidak akan putus".Â
Moga balada rantai sepeda dari Jokowi ini bisa terwujud.***MG