Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Inilah yang Disesali Prabowo Seumur Hidupnya

24 April 2019   08:52 Diperbarui: 24 April 2019   12:13 3820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Salah satu langkah strategis dan taktis dalam strategi ini adalah memasangkan Ahok yang waktu itu masih di partai Gerindra dan Jokowi dari PDIP sebagai calon Gubernur DKI. Pada saat itu PDIP dan Gerindra masih mesra.

Kalau dilihat signal politik saat itu, sebenarnya PDIP awalnya tidak terlalu sreg mencalonkan Jokowi. Karena saat itu Jokowi memang bukan siapa - siapa di Partai PDIP. Dia baru bergabung sebagai anggota dan bukanlah pengurus partai. 

Namun rupanya loby - loby yang dilakukan Prabowo yang masih akrab dengan Megawati, akhirnya Jokowi pun didapuk berpasangan dengan Ahok untuk maju di Pilkada DKI.

Kala itu koalisi PDIP dan Gerindra menghadapi lawan yang cukup berat. Jokowi - Ahok berhadapan dengan petahana yang didukung partai PKS yang waktu itu menguasai DKI Jakarta. Namun usaha dan dukungan Gerindra yang luar biasa akhirnya meloloskan Jokowi dan Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Sampai di situ drama Gerindra masih ceria. Partai ini semakin bisa membuktikan bahwa mereka memang mendukung calon - calon yang didukung oleh masyarakat. 

Dengan mendukung Ahok, Gerindra juga mempunyai reputasi tersendiri sebagai partai nasionalis yang mendukung pluralitas dan inklusifitas.

Namun babak drama selanjutnya benar - benar di luar skenario Prabowo. Jalan lempang untuk menuju kursi kepresidenan tiba - tiba terhalang.

Janji tidak tertulis yang rupanya sudah disepakati antara PDIP bahwa setelah dirinya mau menjadi cawapres Megawati maka PDIP akan mendukung Prabowo sebagai capres tidak ditepati.

Dalam Pilpres 2014 PDIP melihat ada peluang untuk mendukung calon dari Partainya yakni Jokowi yang memang sedang populer karena gebrakan nya sebagai Gubernur DKI.

Bisa Penulis bayangkan, betapa saat ini Prabowo menyesal akan keputusannya telah mendukung Jokowi sebagai Gubernur DKI pada waktu itu.

Pasti dirinya sama sekali tidak menyangka orang yang dia dukung itu justru menjadi penghalang utamanya untuk mencapai kursi presiden yang sudah di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun