Mohon tunggu...
mariska duwi arifin
mariska duwi arifin Mohon Tunggu... ASN PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Mari membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompetensi Pustakawan : Ujung Tombak Digitalisasi Koleksi Perpustakaan

3 Oktober 2025   08:32 Diperbarui: 3 Oktober 2025   08:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan perpustakaan pada dasarnya memang seperti 'pisau bermata dua'. Disatu sisi, perkembangan tersebut mempunyai manfaat yang cukup besar untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan informasinya, tetapi disisi lain perkembangan tersebut akan melahirkan kekhawatiran atau masalah baru. Masalah yang dihadapi oleh perpustakaan digital tersebut sebenarnya merupakan suatu proses menuju pendewasaan agar operasional perpustakaan menjadi lebih baik dan tepat sasaran. Akan tetapi, hal tersebut tentunya harus kita sesuaikan dulu dengan teknis perpustakaan, lingkungan organisasi perpustakaan itu sendiri, anggaran perpustakaan, kebutuhan informasi pengguna, respon pengguna dengan adanya perubahan, dan yang paling penting adalah kompetensi pustakawan untuk menghadapi perubahan ini.

Kompetensi pustakawan memang menjadi salah satu masalah krusial dalam organisasi perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan pustakawan memang menjadi aktor utama dalam menjalankan seluruh aktifitas operasional yang ada di perpustakaan. Terkadang, memang, perpustakaan juga membutuhkan staff perpustakaan untuk membantu menjalankan perpustakaa. Mengingat pentingnya peran dan fungsi pustakawan, kompetensi atau kemampuan pustakawan memang selalu menjadi pertanyaan utama. Apakah kompetensi pustakawan sudah dianggap mumpuni untuk mengelola dan melestarikan perpustakaan digital? Dizaman modern seperti sekarang ini, penulis berangkapan bahwa pustakawan yang ada di luar negeri atau di dalam negeri pada dasarnya sudah mempunyai kompetensi yang mumpuni untuk mengelola dan melestarikan perpustakaan digital . Walaupun masih ada beberapa daerah yang tertinggal kompetensi pustakawannya, akan tetapi kemitraan yang dijalin dengan perpustakaan lain sudah bisa memberikan 'transfer informasi' dengan cukup baik. Pengimplementasian "learning by doing" dapat menjadi kunci utama dalam peningkatan kompetensi pustakawan. Inti dari kompetensi yang harus pustakawan miliki adalah pustakawan harus mampu berinovasi  untuk selangkah lebih maju dari apa yang pengguna gunakan untuk mengakses infornasi setiap harinya. (MDAP)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun