Mohon tunggu...
Laurie
Laurie Mohon Tunggu... Penulis independen

Menyukai keheningan, mencintai tulisan, dan selalu ingin memahami dunia. Menulis pelan, berpikir dalam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aurora di Langit Selatan Indonesia: Mungkinkah Kita Melihatnya?

14 Oktober 2025   17:48 Diperbarui: 14 Oktober 2025   16:40 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Langit malam di Indonesia memang tak pernah sepi dari pesona. Dari gemerlap bintang, sabit bulan, hingga gerak lambat awan yang diterpa cahaya kota. Namun, di antara semua keindahan itu, ada satu fenomena langit yang selalu membuat banyak orang bertanya: apakah aurora bisa terlihat dari Indonesia, terutama di wilayah selatan seperti Nusa Tenggara atau Papua?

Apa Itu Aurora?

Aurora adalah cahaya alami yang muncul di langit malam, biasanya di dekat kutub utara (aurora borealis) dan kutub selatan (aurora australis). Fenomena ini terjadi ketika partikel bermuatan dari matahari---dikenal sebagai angin surya---berinteraksi dengan medan magnet Bumi dan bertabrakan dengan molekul gas di atmosfer bagian atas.

Tabrakan itu menghasilkan cahaya berwarna hijau, merah, ungu, atau biru yang menari di langit.

Meski aurora paling sering terlihat di daerah kutub, sebenarnya fenomena ini tidak sepenuhnya "eksklusif" bagi wilayah itu. Dalam kondisi tertentu, cahaya aurora bisa tampak lebih jauh dari kutub --- dan di sinilah muncul pertanyaan menarik: seberapa dekat fenomena itu bisa terlihat dari Indonesia bagian selatan?

Dekat Tapi Tak Terlihat

Secara geografis, Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa. Sedangkan aurora selatan biasanya terlihat jelas di sekitar lintang 60 derajat selatan, seperti di Antartika, Selandia Baru bagian selatan, atau Tasmania di Australia.

Namun, beberapa daerah Indonesia bagian selatan---seperti Pulau Rote, Kupang, atau Merauke---terletak di lintang 10 derajat selatan, alias masih cukup jauh dari zona aurora aktif.

Artinya, secara visual, peluang masyarakat Indonesia melihat aurora dengan mata telanjang sangat kecil. Medan magnet bumi di wilayah khatulistiwa terlalu kuat menahan partikel bermuatan agar tidak mencapai atmosfer bagian bawah, tempat cahaya aurora biasa terbentuk.

Jadi, meski partikel itu ada, mereka jarang sekali menghasilkan cahaya yang bisa terlihat dari permukaan bumi di Indonesia.

Tapi... Apakah Mustahil?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun