Langit malam di Indonesia memang tak pernah sepi dari pesona. Dari gemerlap bintang, sabit bulan, hingga gerak lambat awan yang diterpa cahaya kota. Namun, di antara semua keindahan itu, ada satu fenomena langit yang selalu membuat banyak orang bertanya: apakah aurora bisa terlihat dari Indonesia, terutama di wilayah selatan seperti Nusa Tenggara atau Papua?
Apa Itu Aurora?
Aurora adalah cahaya alami yang muncul di langit malam, biasanya di dekat kutub utara (aurora borealis) dan kutub selatan (aurora australis). Fenomena ini terjadi ketika partikel bermuatan dari matahari---dikenal sebagai angin surya---berinteraksi dengan medan magnet Bumi dan bertabrakan dengan molekul gas di atmosfer bagian atas.
Tabrakan itu menghasilkan cahaya berwarna hijau, merah, ungu, atau biru yang menari di langit.
Meski aurora paling sering terlihat di daerah kutub, sebenarnya fenomena ini tidak sepenuhnya "eksklusif" bagi wilayah itu. Dalam kondisi tertentu, cahaya aurora bisa tampak lebih jauh dari kutub --- dan di sinilah muncul pertanyaan menarik: seberapa dekat fenomena itu bisa terlihat dari Indonesia bagian selatan?
Dekat Tapi Tak Terlihat
Secara geografis, Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa. Sedangkan aurora selatan biasanya terlihat jelas di sekitar lintang 60 derajat selatan, seperti di Antartika, Selandia Baru bagian selatan, atau Tasmania di Australia.
Namun, beberapa daerah Indonesia bagian selatan---seperti Pulau Rote, Kupang, atau Merauke---terletak di lintang 10 derajat selatan, alias masih cukup jauh dari zona aurora aktif.
Artinya, secara visual, peluang masyarakat Indonesia melihat aurora dengan mata telanjang sangat kecil. Medan magnet bumi di wilayah khatulistiwa terlalu kuat menahan partikel bermuatan agar tidak mencapai atmosfer bagian bawah, tempat cahaya aurora biasa terbentuk.
Jadi, meski partikel itu ada, mereka jarang sekali menghasilkan cahaya yang bisa terlihat dari permukaan bumi di Indonesia.
Tapi... Apakah Mustahil?