Pernahkah Anda membayangkan bahwa Indonesia memiliki sistem pembayaran digital sendiri yang mampu bersaing dengan teknologi asing? Saat ini, hal tersebut bukan lagi sekadar angan-angan. Indonesia telah menghadirkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode transaksi digital yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, QRIS berkembang menjadi pilihan utama dalam melakukan pembayaran. Inovasi QRIS tidak hanya mempermudah aktivitas ekonomi melalui transaksi nontunai, tetapi juga secara signifikan mempercepat proses digitalisasi sistem keuangan di berbagai sektor. (Ilmiah et al., 2025)
Lebih dari sekadar alat pembayaran, QRIS merupakan cerminan dari upaya Indonesia dalam membangun sistem keuangan digital yang mandiri dan mampu bersaing di tengah arus globalisasi. Sayangnya, keberhasilan ini tidak selalu diterima baik. Beberapa pihak luar, terutama Amerika Serikat, memandang QRIS sebagai ancaman terhadap sistem keuangan global. Ketidaknyamanan ini memicu ketegangan diplomatik, karena Indonesia menilai bahwa kebijakan dalam negeri yang diterapkan tidak melanggar aturan internasional mana pun. Perbedaan sudut pandang ini menjadi tantangan besar dalam menjaga kedaulatan sistem keuangan nasional dari tekanan global.
QRIS dengan cepat diterima masyarakat karena menawarkan kemudahan dan efisiensi. Efisiensi dapat dinilai dari input untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan yang dilakukan. (Afandi et al., 2022) Dalam konteks sistem pembayaran digital, hal ini tercermin dari bagaimana satu inovasi mampu menyederhanakan proses transaksi yang sebelumnya kompleks. Perkembangan ekonomi digital merupakan buah dari penyatuan teknologi dan informasi, yang kini terwujud dalam praktik transaksi tanpa uang tunai. (Rahmadi et al., 2025). Adanya dukungan QRIS dari pedagang memberikan keuntungan bagi pembeli melalui tersedianya lebih banyak pilihan metode pembayaran. (Hairani et al., 2024). Sektor ritel dan e-commerce memegang peranan penting dalam perkembangan pembayaran digital seperti QRIS ini, terlebih dengan dukungan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan akses internet yang lebih luas dan berkualitas. (Muninggar et al., 2024).
Dengan adanya QRIS, hanya dengan satu kode QR pengguna dapat melakukan berbagai jenis pembayaran tanpa harus memindai kode yang berbeda dari masing-masing penyedia layanan. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi melalui QRIS mengalami peningkatan signifikan dalam setahun terakhir, yaitu sebesar 226,54 persen. Sifatnya yang fleksibel membuatnya dapat digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pelaku usaha di pusat perbelanjaan hingga pedagang kecil di pasar tradisional. Pemerintah pun mendorong penggunaan QRIS sebagai bagian dari strategi nasional untuk membangun ekonomi digital yang inklusif.
Akan tetapi, di balik keberhasilan tersebut muncul kekhawatiran dari Amerika Serikat. Negara tersebut menilai bahwa sistem pembayaran lokal seperti QRIS dapat mengganggu sistem keuangan global. Kekhawatiran ini bukan sekadar dugaan. Hal tersebut terbukti melalui surat resmi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat kepada Bank Indonesia yang menyampaikan keprihatinan atas ekspansi QRIS, terutama yang menyangkut kerja sama antarnegara di kawasan ASEAN. Menanggapi hal ini, Indonesia mengambil posisi yang tegas namun tetap mengedepankan jalur diplomasi. Pemerintah menegaskan bahwa QRIS bukan merupakan alat konfrontasi, melainkan usaha untuk mengembangkan sistem keuangan digital yang efisien dan merata. Melalui inovasi ini,QRIS tidak hanya berperan sebagai fondasi sistem pembayaran yang inklusif, tetapi juga menjadi simbol kemandirian dan daya saing digital Indonesia di tingkat internasional.(Bisnis et al., 2025)
Apabila ketegangan ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan muncul perpecahan dalam sistem keuangan global. Perpecahan ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi global dan melemahkan kerja sama antarnegara. Dalam situasi seperti ini, Indonesia perlu memainkan peran strategis yaitu mempertahankan kedaulatan sistem keuangannya sembari tetap membuka ruang kerja sama internasional guna menghindari konflik geopolitik yang lebih luas. Untuk itu, pentingnya komunikasi publik dan strategi hubungan masyarakat yang terbuka dan aktif sangat krusial dalam penanganan isu-isu internasional, guna mengelola persepsi dan membangun jembatan diplomasi. (Bisnis et al., 2025)
Kemudahan penggunaan QRIS mendorong minat masyarakat untuk menggunakannya. QRIS adalah bukti nyata inovasi sistem pembayaran digital karya Indonesia yang dirancang khusus sesuai kebutuhan lokal. (Afsaliani Dafa, 2024). Keberhasilannya menunjukkan bahwa solusi berbasis lokal mampu menjawab tantangan zaman. Melihat besarnya potensi yang dimiliki QRIS, pengembangannya perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bersinergi memperkuat ekosistem pendukung QRIS, termasuk membangun infrastruktur digital yang memadai, meningkatkan literasi keuangan dan digital, serta menjamin perlindungan data dan privasi pengguna. Selain itu, pemerintah memiliki peranan krusial untuk memastikan ketersediaan dan akses infrastruktur teknologi yang menopang QRIS dapat dinikmati secara setara di seluruh penjuru negeri, guna mengatasi disparitas digital antarwilayah. (Putri Darwiyani et al., 2023)
Di samping itu, Indonesia juga perlu terus menjalin kerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki tujuan serupa, demi menciptakan sistem pembayaran antarnegara yang lebih adil dan setara. Saat ini, QRIS sudah mulai terintegrasi dengan
sistem pembayaran di beberapa negara ASEAN. Hal ini merupakan sebuah langkah strategis yang menunjukkan bahwa peran Indonesia dalam pengembangan keuangan digital regional semakin nyata dan diperhitungkan. Dengan komitmen yang jelas dan kebijakan yang konsisten, QRIS bisa menjadi dasar kuat bagi ekonomi digital yang inklusif, aman, dan mampu bersaing secara global. Kini saatnya Indonesia mengungkapkan kepada dunia bahwa inovasi dari dalam negeri juga bisa membawa
perubahan besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI