Diam, Tapi Menguasai: Rekan Kerja Pendiam yang Ternyata Visioner
Dalam dunia kerja yang sering kali didominasi oleh suara lantang, presentasi yang memukau, dan interaksi sosial yang intens, ada satu sosok yang sering luput dari perhatian: rekan kerja yang pendiam. Ia bukan tipe yang aktif menyela dalam rapat, bukan pula yang suka menceritakan pencapaiannya di depan umum. Namun, diam-diam, kehadirannya justru membawa pengaruh besar.
Saya memiliki seorang rekan seperti itu. Ia tidak banyak bicara, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti sudah melalui proses pemikiran yang dalam. Dalam rapat, ia lebih banyak mengamati dan mencatat. Tapi ketika ia angkat bicara, semua mata tertuju padanya---bukan karena volume suaranya, melainkan karena substansi ucapannya.
Sikap diamnya bukan karena pasif, melainkan karena ia memilih untuk berbicara hanya ketika benar-benar diperlukan. Di balik ketenangannya, ia adalah seorang visioner. Gagasannya sering melampaui perspektif yang biasa kami pikirkan. Ia melihat peluang di antara keterbatasan, dan mampu menawarkan solusi yang tidak terpikirkan oleh banyak orang. Yang menarik, ia tak pernah memaksakan pendapat, melainkan membiarkan hasil kerja dan logika berpikirnya berbicara sendiri.
Sayangnya, di banyak tempat kerja, kepribadian seperti ini kerap disalahpahami. Pendiam dianggap tidak kooperatif, kurang aktif, bahkan tidak punya inisiatif. Padahal, mereka menyimpan potensi besar yang hanya bisa dimaksimalkan jika diberi ruang yang tepat. Mereka bukan tidak peduli, hanya mengekspresikan kepedulian dengan cara yang berbeda.
Rekan kerja seperti inilah yang mengajarkan saya satu hal penting: bahwa pengaruh tidak selalu datang dari suara keras. Terkadang, ketenangan yang bijak lebih bermakna daripada keramaian yang kosong. Dan di dunia kerja yang sering kali gaduh, sosok pendiam nan visioner adalah permata yang patut dijaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI