Dunia hari ini sedang berada di era kemajuan teknologi. Sederet inovasi pada bidang teknologi terus menghujani masyarakat, dengan berbagai tawaran kemudahan serta keuntungan yang bisa dinikmati masyarakat. Perusahaan teknologi besar seperti, Google, Facebook, Apple, Samsung, dan lain sebagainya terus berlomba dalam memperbaharui produk yang dihasilkannya agar dapat memperluas wilayah kekuasaannya di pasar global. Seiring berjalannya waktu, iklim kompetisi diantara para raksasa teknologi tersebut, pada akhirnya menyisakan peserta yang harus tersisih. Baru-baru ini, pemberitaan di berbagai media diramaikan dengan telah berhentinya perjalanan aplikasi Path dan juga BBM (Franedya, 2019). Mungkin masih ada beberapa aplikasi atau produk teknologi lainnya yang juga bernasib sama seperti Path dan BBM. Namun di antara yang tersisih, masih ada yang terus bertahan dan terus konsisten memperbaharui produknya hingga hari ini. Salah satunya adalah, YouTube.
Youtube merupakan sebuah layanan berbasis internet yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai platform berbagi video. Sejak kemunculannya di tahun 2005, YouTube secara konsisten terus melahirkan pembaharuan pada produknya, hingga pada tahun 2019 ini, eksistensi YouTube sebagai sebuah platform berbagi video belum ada yang dapat mengalahkannya. Dari segi jumlah pengguna, tercatat hingga tahun 2019 ini, jumlah pengguna YouTube di seluruh dunia telah melampaui angka 1 miliar pengguna, dengan durasi tayang sebanyak 1 miliar jam setiap harinya (YouTube Untuk Pers, 2019).
Dalam penggunaannya, terdapat prasyarat yang perlu dipenuhi oleh pengguna yaitu, device yang mumpuni dan koneksi internet. Untuk device sendiri, saya pribadi prefer menggunakan handphone yang termasuk dalam klasifikasi smartphone. Sementara untuk koneksi internet saya menggunakan layanan internet unlimited selama 30 hari dari Smartfren, karena saya termasuk orang yang sering beraktivitas di luar rumah, sehingga saya membutuhkan koneksi internet yang stabil.
Dengan semakin mapannya fitur yang tersedia di YouTube, tentu terdapat manfaat yang bisa diperoleh para penggunanya. Bukan hanya untuk sarana publikasi bagi para content creator, tetapi bagi kita masyarakat awam, YouTube dapat menjadi pengganti televisi dikala kita sedang beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itulah, kini YouTube dapat diibaratkan sebagai televisi yang ada di dalam genggaman tangan manusia.
Referensi
Franedya, R. (2019, April 19). Fintech. Retrieved from www.cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190419180226-37-67741/ditinggal-pengguna-ini-deretan-layanan-populer-yang-ditutup
YouTube Untuk Pers. (2019). Retrieved from www.youtube.com: https://www.youtube.com/intl/id/yt/about/press/