Banyak yang mengira jika film ini adalah biografi atau dokumenter. Nyatanya, film ini adalah sebuah fiksi atau khayalan, meskipun melibatkan karakter-karakter nyata seperti Max Verstappen hingga Lewis Hamilton. Meski bukan biografi, tapi film berjudl F1 The Movie ini tetap membuat penonton antusias dan penasaran. Dibintangi oleh Brad Pitt dan Javier Bardem, film berdurasi 2,5 jam ini sukses membuat penonton terhibur dengan aksi balap yang menegangkan serta drama yang menguras emosi.
Sinopsis & Review
Sonny Hayes (Brad Pitt), pebalap legendaris F1 yang vakum selama 30 tahun akibat insiden kecelakaan yang dialaminya. Sepanjang karir, dia memang belum pernah merasakan juara apalagi menuntaskan balapan karena seringnya mengalami kecelakaan. Tapi, pertemuannya dengan sahabat lama, Ruben Cervantes (Javier Bardem) membuat dirinya kembali ke arena balapan setelah sahabat lamanya memberi tawaran yang tinggi. Namun, kembalinya Sonny ke F1 dengan tim yang baru, Apex GP mengalami rintangan yang berat. Termasuk perselisihannya dengan rekan setim yang lebih muda dari Sonny, Joshua Pearce (Damson Idris). Sonny merasa bahwa Joshua sangat sombong dan sangat amat tidak menghormati dirinya sebagai senior. Berkali-kali setelah balapan usai mereka berdua selalu berselisih dan berengkar. Ketika Joshua mengalami insiden kecelakaan pun, keduanya masih saja bertengkar. Sempat keduanya di mediasi oleh salah satu anggota tim Apex, namun tetap tidak berhasil. Hingga suatu ketika giliran Sonny yang kembali mengalami insiden kecelakaan, Joshua akhirnya sadar bahwa dirinya memang terlalu angkuh dan sombong sebagai pembalap pemula. Dan ketika balapan memasuki seri terakhir dan Sonny sembuh dari cederanya, Joshua dan Sonny akhirnya damai. Balapan terakhir dimulai, Sonny bertekad untuk sebisa mungkin meraih hasil maksimal, baik 3 besar ataupun memenangkan pertandingan. Keajaiban pun terjadi, ketika Joshua mengalami insiden tabrakan dan tidak bisa melanjutkan sisa balapan, Sonny melaju kencang dan memanfaatkan momen tersebut hingga akhirnya dirinya berhasil keluar sebagai pemenangnya. Semua orang, termasuk tim serta sahabatnya, Ruben, seolah dibuat tidak percaya dengan peristiwa tersebut. Di akhir, Sonny merasa emosional karena perjuangannya selama 30 tahun akhirnya terbayarkan dengan kemenangan di balapan terakhir. Dan Sonny memberikan piala kemenagan tersebut kepada Ruben. Persaingan antara Sonny dan Joshua berakhir dengan sebuah perdamaian. Mereka tidak lagi bermusuhan. Hingga pada akhirnya, Sonny memilih untuk pergi merayakan keberhasilannya, dan Joshua tetap berada di tim Apex GP.Â
Seru, menegangkan, dan emosi. Itulah gambaran dari film F1 ini. Meski balapan yang ditampilkan tidak begitu full, tapi sangat seru untuk ditonton. Terlebih ketika momen balapan di menit akhir yang juga begitu menegangkan. Konflik yang disajikan juga sangat seru dan menghibur, erutama konflik antara Sonny dan Joshua. Drama percintaan di film ini juga ada, tapi hanya sebentar dan tidak terlalu berlebihan. Durasi 2,5 jam tidak membuat bosan, meski memang ada beberapa dialog panjang yang hampir bikin mengantuk. Secara keseluruhan, F1 The Movie sangat bagus dari segi cerita dan karakter. Meski endingnya gambang ditebak, yaitu yang muda memang harus mengalah dari yang tua. Film ini sangat amat direkomendasikan untuk ditonton, terutama bagi fans beratnya Max Verstappen. Memang Max dan Leclerc ada di film ini, tapi hanya sebagai figuran dan penampilannya pun sebentar.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI