Tentu banyak yang sudah tahu tentang legenda cerita rakyat yang satu ini: Sangkuriang. Ya, mendengar kata Sangkuriang pasti yang pertama kali ada di pikiran adalah Gunung Tangkuban Perahu. Gunung tersebut terbentuk akibat perahu yang tidak selesai dan karena Sangkuriang merasa ditipu oleh Dayang Sumbi yang adalah ibu kandungnya sendiri. Tapi di artikel ini saya tidak akan membahas tentang ceritanya, melainkan tentang salah satu destinasi wsata yang hingga saat ini masih ramai pengunjung. Di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu ini, pengunjung tidak hanya sekedar menikmati pemandangan dan kemegahan gunung berapi yang masih aktif tersebut, melainkan juga menikmati semerbak 'aroma wangi' belerang.
Profil singkat dan spot-spot foto Tangkuban Parahu
Ketika sampai di lokasi, pengunjung lokal maupun asing bakal disuguhkan pemandangan yang sangat luar biasa indah. Memang Tangkuban Parahu ini juga termasuk gunung berapi yang masih aktif, dan kali terakhir meletus adalah di tahun 2019. Tapi sekarang kembali ke mode 'tidur'. Jika pengunjung ingin melihat dari kejauhan, ada beberapa gardu pandang yang tersedia di beberapa sudut. Bisa juga selfie dan berfoto bersama dengan latar pemandangan Tangkuban Parahu. Selain menikmati pemandangan, hal yang tak kalah menarik adalah 'aroma wangi' belerang yang sudah tercium bahkan dari jarak jauh sekalipun. Bagi yang kuat mencium baunya sih, masih oke. Tapi bagi yang tidak kuat, bisa memakai masker. Hehehe. Bagi yang ingin membeli suvenir atau oleh-oleh, bisa membeli di tenda suvenir yang tersedia di berbagai sudut objek wisata. Atau juga bisa membeli di pedagang keliling yang menyebar di area wisata. Yang kelaparan atau kehausan juga jangan khawatir, ada banyak sekali makan dan minuman dengan harga terjangkau tersedia di beberapa sudut area wisata. Dari mulai sosis bakar, jasuke, bakso, cilok, semuanya ada.Â
Untuk harga tiket masuknya, bagi wisatawan lokal adalah Rp. 20.000 (hari kerja) & 30.000 (hari libur), sedangkan untuk mancanegara adalah Rp. 200.000 (hari kerja) & 300.000 (hari libur). Jam buka dari Tangkuban Parahu adalah dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Fasilitas-fasilitasnya juga lengkap dan memadai, dari toilet, musholla, hingga kios-kios suvenir.
Sekilas saja informasi mengenai TWA Tangkuban Parahu. Semoga bisa menjadi rekomendasi untuk menjadi destinasi pilihan di hari libur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI