Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kutukan Piala Asia: Tim yang Mengalahkan Indonesia Tidak Akan Jadi Juara

6 Februari 2024   13:04 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:13 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Asia terbaru. Sumber: getty images (KHALED DESOUKI)

Di dalam dunia sepakbola, selain ada istilah bola itu bundar dan juga istilah unik lainnya, juga ada yang namanya 'kutukan'. Percaya atau tidak, kutukan di sepakbola ini seringkali menjadi momok menakutkan bagi para pemain sepakbola dan juga tim-tim yang berlaga. Kutukan di dunia sepakbola tersebut bisa dipercaya dan ada juga yang tidak bisa dipercaya. 

Ada pula yang sudah menjadi sebuah mitos. Kutukan tersebut bisa berupa berkah atau bencana. Ada berbagai macam kutukan terkenal di dunia sepakbola, seperti kutukan Guttmann yang membuat Benfica tidak akan juara UCL selama 100 tahun, kutukan juara bertahan Piala Dunia, kutukan mengalahkan Barcelona di babak knock-out UCL, dan lainnya. 

Nah, di Piala Asia pun juga memiliki sebuah kutukan atau mitos yang sampai saat ini masih dipercaya dan sudah terjadi. Kutukannya adalah: tim atau negara yang mengalahkan Indonesia tidak akan menjadi juara atau kalah di babak sebelum final. Memang terbilang aneh, tapi nyata. 

Walaupun Indonesia baru 5 kali berpartisipasi di Piala Asia, tapi di 5 edisi Piala Asia tersebut tim yang satu grup dan yang mengalahkan Indonesia selalu gagal menjadi juara dan bahkan gagal menembus ke  babak juara.  Berikut ini penjelasannya.

Piala Asia 1996: Korsel terhenti di perempatfinal, Kuwait di posisi ke 4, dan UEA menjadi runner-up

Arab Saudi yang menjadi juara Piala Asia 1996 di UEA. Sumber: getty images (Matthew Ashton)
Arab Saudi yang menjadi juara Piala Asia 1996 di UEA. Sumber: getty images (Matthew Ashton)
Bermula di Piala Asia 1996, dimana Indonesia adalah tim debutan alias pertama kalinya timnas Indonesia mentas di Piala Asia. Timnas Indonesia yang saat itu diperkuat Widodo Cahyono Putro berada di grup A bersama dengan tuan rumah UEA, Kuwait, dan Korsel. Memang lawannya berat semua. Di laga  pertama, Indonesia imbang lawan Kuwait, sementara di 2 laga sisa melawan Korsel dan UEA mereka kalah. 

Di tahun tersebut, Piala Asia masih bersistem 3 grup (A,B,C) dan menganut sistem perempatfinal. Indonesia sebagai debutan di Piala Asia 1996 harus menempati urutan juru kunci. Di babak perempatfinal, korban pertama adalah Korsel. Korsel kalah melawan Iran dengan skor 6-2. Sementara itu, Kuwait dan UEA  berhasil lolos ke semifinal. 

Di semifinal, UEA lolos ke final sementara Kuwait kalah oleh Arab Saudi. Kuwait harus menjalani laga perebutan tempat ketiga, namun nahasnya mereka kalah adu penalti melawan Iran dan harus puas di posisi ke 4. Sementara Itu tuan rumah UEA yang berada di final juga harus puas menjadi runner-up setelah juga kalah melaui adu penalti melawan Arab Saudi.

Piala Asia 2000: Kuwait terhenti di perempatfinal, Korsel dan China kalah di semifinal

Jepang menjadi juara Piala Asia tahun 2000 di Lebanon. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Jepang menjadi juara Piala Asia tahun 2000 di Lebanon. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Indonesia kembali berpartisipasi di Piala Asia tahun 2000 yang diselenggarakan di Lebanon. Di partisipasi kedua ini, Indonesia berada di grup B yang lagi-lagi harus bertemu dengan Kuwait. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun