Mohon tunggu...
Marihot Simamora
Marihot Simamora Mohon Tunggu... Guru - Guru matematika

Saya suka kegiatan yang berhubungan dengan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Experiental Learning dalam Proses Pembelajaran

29 September 2022   17:07 Diperbarui: 29 September 2022   18:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa yang mengatakan bahwa 'pengalaman adalah guru yang paling berharga'. Apakah iya? bahwa pengalaman bisa menjadi guru yang paling berharga. Dan bagaimana bisa? Sesungguhnya apa sih makna dari peribahasa ini?  Pengalaman adalah guru yang berharga  bukan berarti pengalaman itu sebuah pribadi seperti guru pada umumnya terus kita bisa belajar kepadanya. Tetapi pengalaman itu adalah sebuah peristiwa yang pernah kita coba dan alami sendiri  dan menghasilkan sebuah pengaruh dalam diri kita, baik atau buruk, berhasil atau gagal, menyenangkan atau meyedihkan dan seterusnya.

Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda, dan memiliki berbagai respon akan pengalaman yang pernah dihadapi. Biasanya pengalaman akan dijadikan sebagai pembelajaran kedepannya sehingga kita sering mendengarkan belajar dari pengalaman. Tidak sedikit orang yang sukses  dari  kegagalan yang pernah dialaminya, sebut saya penemu terkenal seperti Thomas Alfa Edison yang mengalami banyak sekali kegagalan dalam hidupnya sebelum  menemukan lampu fijar.

Sekarang apa hubungan pembelajaran  lewat pengalaman  (experimental learning) dengan  dunia pendidikan saat ini).  Sumber pembelajaran saat ini tidak lagi hanya didapatkan dari guru yang mengajar di depan kelas, atau pun buku-buku bacaan yang ada di kelas. Tetapi justru pembelajaran berharga sering didapatkan siswa lewat pengalaman pribadi mereka masing-masing.  Seperti pendekatan yang digunakan John Dewey sebagai salah satu pelopor experimental learning  yaitu pendekatan pembelajaran benar-benar berpusat pada anak. Dalam pandangannya anak-anak harus dibiarkan mengekspolari lingkungannya. "Pendidikan harus dipahami sebagai rekonstruksi pengalaman yang berkelanjutan: ... proses dan tujuan pendidikan adalah satu dan hal yang sama" (Dewey 1987). Olehkarena itu proses pembelajaran bukan hanya sekedar transfer pengetahuan dari guru dan siswa, melainkan siswa juga dapat belajar dari setiap pengalaman yang mereka hadapi dan melalui pengalaman tersebut maka pembelajaran akan lebih bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun