"Bagian doa itu yang paling saya tunggu. Rasanya seperti disiram embun setelah lama berlari di gurun," ucap seorang mahasiswa dengan mata berkaca-kaca. "Beliau tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga cara menjadi manusia yang tabah dan penuh harap."
Oase di Padang Gersang Digital
Dalam dunia pendidikan jarak jauh yang sering kali terasa kering dan membosankan, Mohammad Yahya hadir sebagai oase --- tempat berteduh, mengisi ulang energi, dan menguatkan tekad. Teknologi hanyalah alat, tetapi jiwa seorang pendidik yang mengajar dengan cinta dan memancarkan ketulusan, itulah yang menyentuh dan mengubah.
Melalui setiap kelas daringnya, Pak Yahya menunjukkan bahwa mendidik bukan hanya tentang menyampaikan ilmu, melainkan juga menyentuh hati. Ia membentuk generasi pendidik yang tak hanya cerdas dalam nalar, tetapi juga tangguh dalam jiwa, kokoh dalam iman, dan lembut dalam perasaan.
"Ilmu yang disampaikan dengan ketulusan akan lebih mudah mengakar dalam jiwa daripada yang hanya dititipkan lewat kata."
"Di tengah dunia yang kian bising, kadang kita hanya butuh satu suara yang menenangkan: suara guru yang mengajar dengan hati."
"Belajar bukan hanya tentang mengerti, tapi juga tentang merasa --- merasa diterima, dimengerti, dan dikuatkan."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI