Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final yang Membosankan di San Mames

22 Mei 2025   13:29 Diperbarui: 22 Mei 2025   18:45 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan final UEFA Europa League 2024/2025 antara Manchester United melawan Tottenham Hotspurs di San Mames, Bilbao. (Sumber: IG @spursofficial)

Setelah Brennan Johnson memasukkan bola dengan pelan ke gawang Manchester United (MU) yang harusnya bisa diantisipasi Andre Onana pada menit ke-42, dan membawa Tottenham Hotspurs unggul 1-0, final UEFA Europa League 2024/25 yang berlangsung di San Mames berjalan biasa-biasa saja.

Tottenham bertahan dengan disiplin tinggi. Penampilan kiper Guilermo Vicario begitu apik di bawah mistar dengan lima penyelamatan krusial. Sementara MU, Ben Amorim memberi porsi lebih pada lini tengah dengan memanfaatkan kedua sisi sayap dalam membangun serangan.

Sampai akhir pertandingan, MU menelurkan 16 tembakan: 6 mengarah ke gawang, 6 melenceng, 4 diblok. Mendominasi, tetapi tidak membikin gol.

Setengah jam sebelum pertandingan usai, pertandingan terlihat makin membosankan, apalagi untuk ukuran final UEFA Europa League. Tidak ada jual beli serangan. Pola serang tidak terkoordinasi dengan baik. Kesalahan passing sering terjadi.

MU berusaha keras untuk mencetak gol, sekurang-kurangnya untuk menyamakan kedudukan, tetapi tidak kreatif dalam membangun serangan. Tottenham mati-matian bertahan, tetapi upaya serangan balik selalu tidak maksimal. Bola lebih banyak dibuang. Tidak ada kreator yang bisa mengkreasikan counter attack yang sekurang-kurangnya dapat mengancam Onana di bawah mistar.

Yang kita harapkan, Tottenham bertahan dan membangun serangan balik yang efektif. Harapan untuk tontonan yang lebih menarik muncul ketika Son Heung-min masuk pada menit ke-67. Sekurang-kurangnya, kecepatan Son bisa membuat Onana kerepotan membuat penyelamatan, atau membuat blunder (lagi) yang berbuah gol. Namun, dua kali upaya solo run Son berakhir di barisan pertahanan MU.

Sedikit harapan akan pertandingan yang lebih seru juga muncul pasca Alejandro Garnacho masuk menggantikan Mason Mount pada menit ke-71, terlebih ketika sebuah tembakan dari kaki kanannya membuat Vicario harus membuat penyelamatan. Namun, pergerakan Garnacho hanya sampai sebatas itu.

Saya pun mengharapkan MU lebih kreatif dalam membangun serangan. Bruno Fernandes dan kawan-kawan membangun serangan sistematis, bola dioper dari kaki ke kaki untuk menerobos pertahanan berlapis Cristian Romero, cs, mencari celah untuk mengirim umpan ke Rasmus Hojlund, atau penglihatan jeli Garnacho untuk sebuah tembakan di sisi kiri bawah atau sudut kanan atas gawang.

Ini adalah partai final EUFA Europa League. Dan yang bertanding adalah Manchester United dan Tottenham Hotspurs. Terlepas dari sejarah panjang kedua klub, dua tim dengan nama besar di Inggris dan Eropa ini diharapkan menyajikan pertandingan yang penuh keseruan. Apalagi jika melihat perjalanan dua klub ini di Liga Premier musim ini.

Final di San Mames ini menjadi ajang bagi dua klub yang sedang memperbaiki citra sebagai klub raksasa setelah musim ini berubah seperti liliput kecil, lemah, dan tak berdaya, yang duduk di dua digit angka papan klasemen, satu dan dua tingkat di atas zona degradasi.

Final ini adalah laga yang mempertaruhkan harga diri klub pada musim ini. Siapa yang memenangkannya, ia telah menyelamatkan wajahnya sendiri dari musim yang buruk dan nirgelar. Siapa yang menjadi juara, akan membuat orang lupa bahwa target klub musim ini bukan juara kompetisi, tapi lolos dari cengkeraman degradasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun