Akhir-akhir ini di sosial media ramai isu perselingkuhan yang dialami oleh influencer tiktok DS. DS seorang perempuan cantik yang kerap kali membagikan kemesraan bersama suaminya di sosial media. Ternyata apa yang ditampilkan DS di sosmed tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh netizen, suami DS, BP, ternyata seringkali kedapatan selingkuh dengan perempuan di berbagai kota di Indonesia ketika sedang bekerja di luar kota. Tak hanya itu, mereka juga ternyata sering adu fisik (re-berkelahi) sampai tubuh mereka luka dan memar. Beberapa kali tampil di podcast, DS menyatakan bahwa dialah yang dahulu membantu suaminya untuk bekerja dan membesarkan namanya di sosial media sehingga setenar sekarang. Melihat realita ini, saya kemudian berpikir bahwa tidak semua manusia mengingat siapa yang membantu mereka berada di posisi mereka sekarang.Â
Belajar dari situasi tersebut, aku mulai melihat apa yang sedang ku alami. Selama ini aku biasa membantu pacarku mengerjakan tugas kuliah dan kantornya, sebagai informasi dia sedang menempuh pendidikan magister disalah satu Kampus di Jakarta. Pacarku orang yang aktif di organisasi, begitupun aku, disanalah awal kami bertemu, sehingga setiap kesibukannya selalu dapat aku maklumi.Â
Beberapa waktu lalu aku mendapatkan informasi bahwa dia pernah jalan bersama seorang perempuan dari organisasi yang berbeda, aku mengkonfirmasi kepadanya dan kepada perempuan itu namun keduanya kompak mengatakan mereka tidak jalan berdua tetapi ramai bersama rekan-rekan sesama pengurus. Aku memaafkan kejadian itu tapi menekankan kepadanya untuk menjaga batasan dengan siapapun.Â
Setelah kejadian itu aku merefleksikan banyak kejadian-kejadian yang orang lain alami dan juga ku alami. Dia punya mimpi besar, dan aku selalu membantunya mencapai mimpinya itu, bahkan kadangkala harus menurunkan egoku sendiri dalam menggapai mimpiku. Jika situasinya adalah seperti itu, apakah aku satu-satunya perempuan yang akan dia ajak ketika dia di puncak?
Aku mulai membatasi diri untuk menyerahkan segalanya untuk membantunya, aku mulai memprioritaskan diriku, kembali menata waktu untuk mencapai mimpiku yang sebelumnya hampir kulepaskan. Aku sadar, walaupun belum terjadi tapi aku harus bisa berdiri untuk diriku sendiri, aku tak perlu mengorbankan mimpiku untuk orang lain, karena suatu saat kita tak pernah tau apa yang akan terjadi dan juga, hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling mendukung.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI