Mohon tunggu...
Mariatul Kiptiyah
Mariatul Kiptiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka mencari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Minimarket Menjadi Peluang atau Ancaman bagi Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Lokal?

7 Juli 2023   01:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   02:06 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minimarket pertama di Indonesia ada sejak tahun 1988 tepatnya di Ancol yang didirikan oleh PT Indomarco Prismatama atau yang sering kita ketahui dengan Indomaret. Sejak didirikannya minimarket tersebut ternyata mendapat respon positif dari masyarakat sekitar dan tak lama satu tahun setelahnya toko pertama Alfamart didirikan di Jalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang pada Oktober tahun 1989. Untuk meningkatkan bisnis tersebut mereka melakukan riset perilaku konsumsi terhadap bahan pokok masyarakat sekitar dan mendapat kesimpulan bahwa masyarakat cenderung tertarik untuk belanja di toko modern, karena masyarakat berpikiran bahwa toko modern lebih memiliki kelengkapan produk yang berkualitas dan harga yang bersaing dengan toko kelontong sekitar, ditambah suasana yang nyaman menjadi alasannya.

Pada akhir Maret tahun 2023 Alfamart telah membuka gerai sebanyak 18.004 unit, ini disampaikan oleh Corporate Communications GM Alfamart Rani Wijaya. Namun tidak disampaikan berapa target pembukaan gerai mereka pada tahun ini, kemungkinan akan terus bertambah di seluruh Indonesia. Pada Maret 2022 Indomaret telah mempunyai 19.891 gerai yang telah tersebar di Indonesia, PT Indomarco Prismatama menargetkan membuka 1.500 gerai di seluruh Indonesia dan mereka mengkhususkan di Indonesai bagian Timur.

Banyaknya gerai yang dibuka dari minimarket tersebut tentu akan menjadi peluang kerja bagi masyarakat sekitar dan membuka kesempatan bagi yang hanya lulusan SMA/Sederajat dengan gaji sebesar 2jt-5jt sesuai dengan posisi pekerjaan itu pun belum ditambah tunjangan dan upah lembur. 

Dalam satu hari mereka membagi dua shif waktu yaitu pagi yang dibuka dari jam 7- 3 sore dan shif siang dari jam 14.00-10 malam, ada pula yang buka 24 jam jika itu adalah minimarket yang cukup besar dan dengan wilayah yang ramai. Kurang lebih sebanyak 121.000 orang yang telah menjadi karyawan indomaret dan 70.000 orang lebih bekerja di alfamart. Jumlah ini tentu membantu perekonomian Indonesia dari segi pengangguran yang akan berkurang, mereka juga menyediakan sewa di halaman depan toko nya untuk masyarakat sekitar yang ingin berwirausaha dengan harga sewa Indomaret perbulan sebesar Rp.250.000--Rp.350.000 dan Alfamart perbulan sebesar Rp.600.000.

Pada saat ini mereka telah membuat inovasi baru yaitu berupa aplikasi online, pengguna yang mempunyai aplikasi ini akan diberi tahu barang apa saja yang mereka diskon dan terkadang khusus bagi pengguna aplikasi akan mendapatkan potongan belanja sekitar 30%-70%. Coba bayangkan anda membeli barang di minimarket karena ada diskon pada barang tertentu dan saat anda ingin membayar ke kasir anda mendapat potongan harga sekitar 30%-70% jika jumlah barang anda senilai 200rb, maka kemungkinan anda hanya perlu membayar ke kasih sebesar Rp.140.000. 

Terdengar meyakinkan bukan? Oleh sebab itu sekarang masyarakat sekitar lebih suka berbelanja di minimarket dari pada warung kelontong terdekat. Hal ini terjadi pada tetangga saya, tetangga saya mempunyai 4 ruko yang digunakan untuk warung sembako nya ia berkata bahwa jumlah omset yang didapat akhir akhir ini menurun dan seandainya ruko yang mereka tempati adalah ruko sewaan ada kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Beberapa bahan pokok seperti minyak dan sabun tidak terlalu laku terjual sekarang karena masyarakat sekitar sadar bahwa barang tersebut jauh lebih murah jika membelinya di minimarket. 

Hal tersebut bukan lah hal baik bagi pemilik warung kelontong karena omset yang mereka dapat menurun sebab adanya minimarket dan kesadaran masyarakat akan hal itu, tapi hal tersebut justru menjadi sesuatu yang baik bagi masyarakat sekitar karena dari hal tersebut masyarakat bisa menghemat kebutuhan rumah tangganya. 

Namun seperti yang kita ketahui bahwa penempatan minimarket ini sering berdekatan dengan minimarket lainnya dan di satu tempat bisa lebih dari 1 atau 2. Tidak ada penerapan batas jarak antara ruko satu dengan yang lain ini juga sangat meresahkan UMKM masyarakat sekitar, karena makin banyak minimarket maka semakin sering masyarakat local belanja di minimarket dan ada kemungkinan omset penjualan warung sembako juga semakin menurun.

Minimarket seperti Indomaret dan Alfamart dapat menjadi peluang bagi masyarakat yang mencari kerja dan membantu perekonomian warga dengan mempersilahkan masyarakat jika ingin berjualan di halaman mereka. Selain itu, minimarket juga membantu para rumah tangga dengan memberikan diskon dan potongan harga yang tidak sedikit agar dapat mengurangi pengeluaran kebutuhan pokoknya. Namun minimarket dapat pula menjadi ancaman bagi masyarakat local yang mempunyai warung kelontong atau semacamnya. Jumlah pembukaan gerai minimarket yang tidak masuk akal karena terkadang bersebelahan juga menjadi ancaman bagi perekonomian, meski hal tersebut adalah marketing mereka tapi menurut saya hal tersebut terlihat seperti ingin memonopoli pasar. 

https://market.bisnis.com/read/20230413/192/1646416/pengelola-alfamart-amrt-operasikan-18004-toko-per-maret-2023.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6120683/ini-dia-gerai-indomaret-pertama-di-indonesia-intip-bentuknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun