Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di mariatanjung81@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cobaan Hidup akan Selalu Ada

7 September 2021   12:48 Diperbarui: 29 Oktober 2021   14:54 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo, ketemu lagi dengan saya si Mariatanjungmenulis yang aktif menulis di 4 blog. Kali ini saya ingin membahas mengenai cobaan hidup manusia di dunia yang kerap datang dan mungkin bagi sebagian orang cobaan hidup itu ibarat momok yang tak diinginkan kehadirannya. Ya iyalah, siapa juga sih yang mau ditimpa cobaan berusaha kesedihan dan kesusahan. Kalau bisa sih tiap hari seneng melulu. Bahkan kehidupan seorang yang berstatus sosial tinggi pun juga pernah mengalami cobaan.

Yuk kita listing dulu biasanya cobaan hidup itu apa saja sih yang pernah diterima oleh sebagian orang:

  • Diberi cobaan hidup dalam keluarga

Cobaan hidup dalam keluarga bermacam-macam nih jenisnya. Saya sebutkan dulu ya yang biasa ditemui khususnya kalau menerima curhatan dari teman-teman, wkwkwkw.

Anak yang bermasalah misal ada penyakit bawaan dari lahir bahkan sampai besar (Jujur ini saya paling prihatin jika ada anak istimewa namun ornag tua justru tak acuh), anak yang bandel dikarenakan kondisi orang tua yang mengalami perpisahan, hubungan dengan saudara kurang baik, mertua yang terlalu banyak tuntutan serta berbagai permasalahan lainnya yang sering dialami dalam rumah tangga.

  • Cobaan hidup berupa keterbatasan ekonomi

Saat ini masa pandemi bagi sebagian orang yang terkena dampak boleh jadi menerima ujian hidup berupa keterbatasan ekonomi. Saya sangat memahami kok karena tahun 2020 lalu kantor pernah menerima karyawan yang terimbas pandemi walau sekarang kedua karyawan tersebut sudah keluar dan mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Yang tak mudah dilalui manakala seseorang merupakan tulang punggung utama dan tidak ada lagi anggota keluarga lain yang bekerja selain dia. Tentu sangat berat apalagi jika seseorang tersebut tidak segera bekerja dalam jangka waktu dekat.  Apalagi kebutuhan hidup setiap hari ada saja yang harus dipenuhi.

  • Diberi ujian berupa lingkungan kerja maupun pertemanan yang toxic

Mungkin point ketiga ini terlihat sepele ya karena kita tidak bergaul 24 jam dengan teman-teman, namun bagaimana rasanya jika 8 jam harus bekerja dengan rekan kerja atau bertemu dengan teman yang toxic? Yang ada kita jadi mati gaya. Menghindari tak bisa karena kita harus bekerja sama dengan dia yang toxcid. Mau resign juga kok terkesan kekanak-kanakkan seolah-olah kita hanya ingin lari dari masalah.

  • Cobaan pasangan suami istri belum dikaruniai anak bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun

Mungkin hal ini berat bagi sebagian istri karena menganggap istri sebagai pemikul tanggung jawab dalam mengandung dan melahirkan. Hey, siapa bilang? Tidak juga kok. Suami dan istri memegang peranan sama dalam sebuah rumah tangga.

So jika kalian ditanya kapan punya momongan, maka jawab saja "Doakan agar diberi kepercayaan oleh Tuhan segera punya momongan"

Sebel boleh kok kalau kebanyakan yang tanya tapi jangan sampai menguras energi positif ya.

  • Ujian berupa pertanyaan yang dilontarkan tetangga atau saudara kepada Anda yang belum menikah. Kapan nikah? Duh nyebelin banget gak sih!

Btw saya punya teman laki-laki yang usianya baru 27 tahun namun ngebet banget nih untuk menikah. Dia memiliki target menikah di usia 23 tahun wow banget gak sih! Sayangnya sampai 4 tahun kemudian dia belum kunjung mendapat jodoh juga. Easy man! Begitu saya sering bergurau padanya. Masak sih hari gini masih bertanya kepada orang lain "Kapan Nikah"! No way bagi saya karena itu tidak pantas/ 

Belum mendapat jodoh itu mungkin bagi sebagian orang itu ujian? Ah bagi saya bukan karena hanya soal waktu saja dan tentu saja kehendak Tuhan Yang Memberi Jodoh. 

Jadi jika ditanya kapan nikah, maka jawab saja "Insha Allah secepatnya, sedang menunggu kabar dari Tuhan". Sebel juga wajar kok kalau keseringan ditanya kapan menikah, tapi ingat jangan sampai energi positif kita makin habis ya guys menanggapi pertanyaan-pertanyaan mereka yang terkesan julid.

Lalu bagaimana sih cara menyikapi permasalahan dalam hidup yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai cobaan ini. Tentu tak mudah memberi nasihat apalagi jika kita bisa orang terdekat dari si empunya masalah. Yang ada nanti dikira kita ikut campur lagi ke dalam masalah teman atau kerabat.

Berkaca dari cerita teman-teman akan masalah hidup yang dimilikinya, akhirnya saya menyimpulkan bahwa setiap orang bisa mendapat ujian hidup. Yang menjadi berbeda adalah bagaimana sudut pandang kita dalam menyikapinya. Jadi menurut saya ketika kita (merasa) ujian itu datangnya bertubi-tubi, maka yang harus dilakukan adalah:

  • Tetap positif thingking kepada Tuhan

Jangan menyalahkan Tuhan dalam setiap ujian hidup yang kita terima namun justru anggap Tuhan sayang kepada kita. 

  • Berdoa dan berikhtiar agar masalahnya segera berlalu

Misalnya saja Anda seseorang yang terkena imbas pandemi dan harus dirumahkan sementara waktu tentu hal ini merupakan ujian. Berdoalah agar Anda bisa mendapat pekerjaan kembali dan tentu saja setelah berdoa maka kita diwajibkan berikhtiar salah satunya mencari pekerjaan lain.

  • Menjalani hari-hari seperti biasa tentu dengan produktivitas

Sedih boleh ketika menerima ujian hidup tapi engga mungkin juga kita mengurung diri di kamar terus donk. Tetaplah beraktivitas seperti sedia kali dan jika bisa tingkatkan produktivitas dalam setiap kegiatan Anda.

  • Pasrah kepada Tuhan

Ketika ketiga point di atas sudah Anda lakukan maka langkah terakhir pasrah kepada Tuhan yang memberi kita nyawa. Insha Allah Tuhan tidak akan memberikan kita cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Percaya deh.

Demikian sedikit tips receh dari saya serta cerita singkat bahwa setiap manusia tak luput dari cobaan. Namun yakinlah bahwa Anda bisa melewati ujian hidup itu sesegera mungkin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun