Mohon tunggu...
Marzelmus  Girs
Marzelmus Girs Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Aku Jadi Menag

18 Juli 2018   13:00 Diperbarui: 18 Juli 2018   13:00 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu pertanyaan yang apabila ditanyakan orang kepadaku, "Jika kamu menjadi Menteri Agama, tindakan apa yang dilakukan untuk menyikapi ujaran kebencian, berita hoaks, dan perilaku dalam bermedia sosial atau aksi lainnya yang dapat menciderai kerukunan antarumat beragama di Indonesia?" Sebuah pertanyaan yang sulit, namun sesulit apapun sebuah pertanyaan, pasti ada jawaban yang dapat menjawabnya. 

Saya akan jujur kepada Anda yang membaca artikel saya ini. Jika saya diberikan kesempatan menjadi Menag Republik Indonesia, hal pertama yang saya lakukan adalah saya mau mengajukan kepada Presiden suatu pelatihan mental memiliki dan mempunyai kasih kepada bawahan saya mulai dari yang tertinggi hingga staf. Mengapa itu perlu? 

Kementrian Agama adalah contoh bagi rakyat Indonesia. Setiap orang yang bekerja di Kementrian Agama mulai dari Menteri hingga staf akan dilihat oleh orang-orang di sekitarnya khususnya bagaimana kehidupan mereka sehari-hari. Mental dengan rasa memiliki dan mempunyai kasih harus ada di dalam setiap diri kita. Jika kita tidak ada mental dengan rasa memiliki, visi dan misi Kementrian Agama akan sulit untuk diterapkan, karena setiap orang egois dengan kepentingannya masing-masing. 

Namun jika setiap orang sudah bermental memiliki dan mempunyai kasih, besar harapan saya setiap orang akan mengutamakan kepentingan negara dibanding kepentingan mereka masing-masing. 

Kepentingan pribadi itu tidak salah. Jika setiap orang yang bekerja di Kementrian Agama sudah ada mental memiliki dan mempunyai kasih di dalam hatinya, apapun yang terjadi seperti  ujaran kebencian, berita hoaks, dan perilaku dalam bermedia sosial atau aksi lainnya yang dapat menciderai kerukunan antarumat beragama di Indonesia dapat diatasi dengan kepala dingin bahkan saya percaya bisa diminimalisasi. Misalnya saja ujaran kebencian. Kebencian timbul karena rasa tidak suka terhadap sesuatu.  

Namun jika mental memiliki dan kasih sudah ada di dalam hati kita, saya percaya tidak akan timbul ujaran kebencian. Lalu dengan berita hoaks. Berita hoaks muncul karena ingin menjatuhkan orang yang tidak disukainya dengan berita yang tidak benar. Namun kembali lagi, jika setiap kita sudah ada mental memiliki dan kasih, saya percaya orang itu enggan bahkan akan merasa bersalah jika menyebarkan berita bohong yang dapat menciderai kerukunan di Indonesia. 

Lalu bagaimana dengan berperilaku yang tidak baik dalam bermedia sosial atau aksi lainnya. Nah sebenarnya kita harus mendidik sejak dini putera-puteri dan mengajarkan mereka rasa memiliki dan juga kasih agar terjadi kerukunan di negara Indonesia kita. 

Saya percaya setiap kita mempunyai peran masing masing untuk kemajuan negara kita. Saat peran kita tidak dijalankan, disitulah dapat terjadi  suatu masalah. Misalkan jika orang tua tidak mendidik anak dengan baik dan benar, si anak dapat terjatuh dalam pergaulan yang salah yang dapat merusak masa depan mereka. Tapi jika sejak dini mereka diajarkan rasa memiliki dan kasih, mereka akan menghargai orang tua dan sesama mereka.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun