Sesuaikan dengan jenis lelah: Kalau tubuh capek, istirahatlah. Kalau pikiran yang penat, lakukan hal kreatif atau menyenangkan. Sesuaikan kebutuhan tubuhmu bukan menuntut diri agar terus bekerja.Â
Lepaskan rasa bersalah: Ingat, merawat diri bukan egois. Justru dengan itu kita bisa memberi lebih banyak pada orang lain. Me time bukan egois, tapi bentuk sayang pada diri sendiri.Â
Kehidupan modern telah menciptakan narasi yang menuntut kita untuk selalu berada dalam mode "on". Namun, kunci untuk menghindari kehancuran di tengah maraton kehidupan ini bukanlah dengan berlari lebih cepat, melainkan dengan sesekali berhenti untuk mengatur napas. 'Me time' bukanlah tindakan melarikan diri dari tanggung jawab, melainkan sebuah tindakan untuk mengendalikan kembali hidupmu. Ini adalah kesempatan untuk mendengarkan bisikan hati, menyembuhkan luka mental, dan mengisi ulang energi yang telah terkuras.
Sebagai individu, kita memiliki tanggung jawab untuk merawat diri sendiri, bukan hanya untuk kesejahteraan kita pribadi, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita yang mengandalkan kita. Pikirkanlah 'me time' sebagai fondasi rumahmu semakin kuat fondasinya maka semakin kokoh pula rumahnya.
Jadi, mulailah hari ini. Berikan hadiah terbaik pada dirimu sendiri yaitu waktu untuk mengistirahatkan tubuh, dan pikiranmu. Ini mungkin hanya 15 menit, atau satu jam. Lakukan sesuatu yang benar-benar kamu nikmati. Matikan notifikasi, tutup pintu, dan biarkan dunia menunggu. Kamu akan takjub melihat betapa besarnya dampak kecil ini pada kualitas hidup Anda, pada hubungan Anda, dan pada kebahagiaanmu secara keseluruhan. Setelah semua yang telah kamu berikan, dirimu pantas mendapatkan waktu itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI