Banhae, Y. K., Making, M. A., Namuwali, D., Abanit, Y. M., & Sambriong, M. (2024). LINGKUNGAN BIOLOGI SEBAGAI PENYEBAB STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROPINSI NTT. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(7), 5051-5062.
Nashriyah, S. F., Makhful, M. R., & Devi, Y. P. (2023). Gambaran Spasial Hubungan Antara Faktor Lingkungan dan Ekonomi dengan Stunting Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 23(2), 95-102.
Bataona, Y. (2025, Juli 19). Pemprov NTT dan WVI mendorong Penguatan Koordinasi Daerah Cegah Stunting. https://kupang.antaranews.com/berita/162609/pemprov-ntt-dan-wvi-mendorong-penguatan-koordinasi-daerah-cegah-stunting.
Herin, F. (2025, Mei 16). "Stunting" di NTT Berpotensi Naik di 11 Kabupaten/Kota, Bagaimana Mengantisipasinya? https://www.kompas.id/artikel/stunting-di-ntt-berpotensi-naik-bagaimana-mengantisipasinya.
Ismail, T. (2025, Oktober 08). Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di NTT Capai 12,3 Persen, Prelevansi Wasting Tertinggi Nasional. https://flores.tribunnews.com/ntt/52230/balita-gizi-kurang-dan-gizi-buruk-di-ntt-capai-123-persen-prevalensi-wasting-tertinggi-nasional?page=2&s=paging_new.
Nona, A. (2025, Agustus 21). Anak NTT masih Rentan Stunting dan Kekerasan Seksual. https://rri.co.id/ende/daerah/1782934/anak-ntt-masih-rentan-stunting-dan-kekerasan-seksual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI