Imagine that a butterfly outta a cocoon. It's very pretty, right? That's why House of Shiloh by Adinda Moeda presented Serat Ubong Dayak Iban in Jakarta Fashion Week 2018 few days ago. Wanna know more about it? Prepare your camera and a paper, please.
Suku yang terkenal dengan alat musik tradisional bernama Sampe ini juga memiliki kain khas yang sangat tersohor sejak tahun 1900-an, lho. Sejak dahulu, kain yang terkenal dengan sebutan lain Kain Kebat ini digunakan dalam upacara-upacara kebesaran dan biasanya dikenakan oleh orang-orang menengah ke atas. Tak heran, kain ini dibanderol dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah bergantung pada kualitas kain dan kerumitan motif. Untuk motifnya, masyarakat penenun kain ini terinspirasi dari daerah mereka yang masih alami, seperti tanaman dan hewan.
Namun, seiring perkembangan zaman, nama kain ini seolah tenggelam dikarenakan sulit dan rumitnya pembuatan kain ini mulai dari menyiapkan bahan baku, membuat motif, mewarnai benang hingga menenunnya yang membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Selain itu, sulitnya mencari bahan pewarna alami juga menjadi kendala sebagai akibat dari pengalihfungsian lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit dan perumahan penduduk. Ditambah lagi dengan pergeseran minat berpakaian kaum muda Dayak kearah jeans dan t-shirt.
Eits, tunggu dulu. Kain yang satu ini tidak akan terkesan jadul alias kuno ditangan Adinda Moeda kok. Let's check this out!
Sumber : https://www.instagram.com/jfwofficial/
Sumber : https://www.instagram.com/jfwofficial/
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!