Lita, si gadis manis Yogyakarta, yang tak diduga akan hidup jauh dari sang bunda. Hari ini Lita harus berangkat menuju kota kecil Jember. Kota yang tak pernah dia tahu seperti apa penampakannya. Sang Bunda ikut khawatir. Lita yang selama ini tak pernah jauh dari sang Bunda kini harus hidup mandiri. Yah...mandiri inilah yang membuat sang Ayah mampu meyakinkan sang Bunda untuk mengikhlaskan Lita pergi merantau demi meraih masa depanny di kota suwar suwir ini.
Lita akhirnya menjadi salah satu penghuni Asrama Putri yang letaknya di depan Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember (UNED). Lita menempati kamar yang sama dengan si gadis tomboi Rani, arek Suroboyo. Karakter mereka berdua jauh berbeda. Lita si pendiam anggun ayu rupawan putih mempesona. Sedangkan Rani si gadis ceplas ceplos. Tapi mereka berdua seakan merasa saling melengkapi. Rani mengajari Lita untuk berani bicara. Sedang Lita mengajari Rani lebih menghargai orang lain dengan tutur kata yang halus dan sopan.
Pagi itu sebelum berangkat kuliah mereka berdua mampir di sebuah warung makan langganan yang letaknya berada di samping Timur Asrama Srikandi. Seperti biasa, Lita menyantap tanpa suara, sedangkan Rani makan sambil berceloteh ngalor ngidul. Sampai akhirnya,...
"Eh Lit, diam jangan nengok ya. Di samping kanan kita di pojok ada cowok lagi sendiri dan mengawasi kamu sejak tadi"
"Ah kamu GR Ran, biarin aja"
"Beneran Lit, dari tadi aku liat dia matanya ke kamu terus. Tuh..."
"Sssttt...Rani, udah biarin ajalah. Yuk udahan. Keburu telat nanti kuliah kita"
Akhirnya mereka berdua menuju ke kasir. Selesai urusan bayar membayar, mereka lantas berjalan santai menuju ke kampus di seberang jalan tak jauh dari warung makan itu. Begitu sampai di seberang jalan tak disangka mereka berpapasan dengan si cowok yang bermata elang kata si Rani. Lita kaget setengah mati karena dialah yang berjalan di depan hampir bertabrakan dengan si elang. Mata bertemu mata. Senyum si elang  menggetarkan jiwa Lita. Sekian detik mereka berpandangan.
"Maaf Ladies, sudah mengagetkan kalian", seru si elang dengan senyumnya yang bisa membuat cewek klepek-klepek.
"oh..eh..iya kak, nggak apa-apa kok", jawab Lita. Rani di belakangnya hanya senyum-senyum menggoda Lita dari belakang.
"Mampir aja kak",cletuh Rani sambil cekikikan. Mata Lita melotot ke arah Rani.