Pada tahun yang sama, website media online pertama di Indonesia, yaitu Republika.co.id. Media online pada masa itu hanya memindahkan versi cetak dari media cetak bersangkutan.Â
Masa-masa di tahun 90-an cukup berat dengan pembatasan pers di masa Orde Baru. Internet menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan tersebut, karena internet belum diawasi secara ketat oleh pemerintah.
Pada tahun 1996, Tempo mulai menggunakan internet sebagai sarana pertukaran informasi dan diskusi antar pembaca. Tempo awalnya adalah media cetak, namun kemudian di bredel oleh pemerintah karena konten berita yang memprovokasi.Â
Waspada Onine dan Kompas Online mulai diciptakan pada tahun 1997, dan isinya masih bentuk kopian dari versi cetaknya.Â
download-5d89b22c097f3637dc076db2.png
Pada tahun 1998, Media Detik muncul sebagai media online. Awalnya Media Detik adalah media cetak, namun mengalami penurunan sehingga berubah menjadi media online. Media Detik atau detik.com dimunculkan dari ide milik Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi.Â
guwsnm3w-5d89b1530d82300eb91f4412.jpg
Memasuki tahun 2000-an, konten tidak hanya semata teks, tapi sudah mulai memiliki gambar dan video. Pada masa inilah mulai muncul jurnalisme multimedia. Â
Kapanlagi.com mulai diciptakan di tahun 2003, dan merupakan salah satu media online yang bersifat multimedia saat itu. Kapanlagi.com diciptakan oleh Steve Christian dan rekan-rekannya. Bisa dikatakan bahwa website tersebut mengalami kesuksesan.Â
Jurnalisme multimedia semakin kuat lagi, dibuktikan dengan munculnya okezone.com oleh MNC, dan vivanews oleh Bakrie Group. Setelah 2006, keberadaan jurnalisme multimedia semakin banyak.Â
Perkembangan dari jurnalisme, dari konvesional ke online menandakan bahwa perkembangan akan lebih memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi. Sampai saat ini, jurnalisme multimedia semakin berkembang dan bertumbuh, sehingga masyarakat bisa memilih media mana yang sesuai dengan keinginan pribadinya.Â