Mohon tunggu...
Maria Th. Christin Sage
Maria Th. Christin Sage Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Mengungkapkan Kemampuan Menulis Makalah Melalui Studi Lapangan

20 Februari 2024   13:30 Diperbarui: 20 Februari 2024   13:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Maria Th. Christin Sage, S.Pd

Guru Mapel : Bahasa Indonesia

SMA Negeri 2 Ende

 

Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Begitu juga untuk mengakhiri. Sama halnya dengan belajar. Kita bisa mengetahui berbagai informasi apa saja lewat belajar, yakni dengan banyak membaca. Kita tidak bisa membaca tanpa menggerakkan mata tanpa mempergunakan pikiran. Keberhasilan dalam membaca ditentukan oleh kemampuan pembaca dalam menerjemahkan sesuatu yang ingin dikomunikasikan  oleh penulis. Kegiatan membaca dengan medianya adalah buku sebagai kerangka berpikir dalam menggali berbagai informasi terkait dengan materi pembelajaran yang didapatnya di kelas, penyelesaian tugas-tugas baik secara individu maupun kelompok.

Untuk melaksanakannya dibutuhkan kesadaran. Terdapat dua perbedaan dasar antara dua macam kesadaran yang menujukkan sifat jaga biasa : kesadaran pasif, di mana seseorang bersikap  menerima apa yang terjadi pada saat itu dan kesadaran aktif, yang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari, atau merencanakan berbagai kemungkinan di masa depan (Deikman, 1971). Harus kita sadari juga bahwa kemajuan zaman saat ini telah memudahkan kita dalam mengakses informasi apa saja sesuai dengan kebutuhan, baik lewat HP, internet, maupun media-media lainnya yang mau atau tidak mau, suka atau tidak suka harus kita terima sebagai sebuah pembaharuan di bidang teknologi atau yang kita kenal saat ini dengan dunia IT.

Dampak dari kemajuan teknologi ini, sepertinya telah menggeser peran pustaka atau peran buku dalam hal ini perpustakaan, yang tadinya berperan sebagai "gudang ilmu", namun sepertinya sudah mulai dikesampingkan. 

Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk mengkaji lebih jauh terkait kegiatan kunjungan peserta didik SMA Negeri 2 Ende ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ende sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran di kelas KD 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif, juga kelanjutan tugas mandiri (tidak terstruktur) secara kelompok dalam menyusun makalah dengan aspek penilaian antara lain : pendapat (ahli) yang dirujuk, kesesuaian kutipan, memuat sistematika penulisan, jumlah pendapat yang dirujuk dalam menggali atau mengakses informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran sekaligus memotivasi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menulis dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, salah satunya peran perpustakaan ini melalui literatur (buku) sebagai acuan peserta didik. Secara tidak langsung melalui kegiatan ini juga dapat menggalakkan kembali peran perpustakaan itu sendiri sebagai gudang ilmu dan sebagai peserta didik tentunya dapat memperluas wawasan berpikir dan merangsang minat baca peserta didik itu sendiri.

Selain itu  juga sebagai representasi dari program yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ende melalui "Gerakan Literasi" di sekolah-sekolah yang dilakukan selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Melalui "Gerakan literasi" inilah yang telah menginspirasi penulis untuk membangkitkan minat baca peserta didik SMA Negeri 2 Ende sebagai bagian dari anak bangsa, sehingga menjadi generasi yang cerdas, berwawasan luas, dan kritis.

Rendahnya minat baca apalagi menulis masyarakat dalam hal ini siswa/i telah menjadi kekuatiran bersama. Kemajuan teknologi dalam hal ini IT yang terus berkembang dalam mengakses setiap informasi sesuai dengan kebutuhan. Berkembangnya perangkat teknologi gadget (handphone)) pintar dan makin canggihnya fitur-fitur dengan game-game yang juga up to date sehingga anak lebih suka menekuni menggunakan hand phone daripada memegang buku untuk membaca.

Jika kita melakukan kegiatan membaca dan menulis, tentu ada dua manfaat yang kita peroleh, yakni pertama kita bisa mengetahui berbagai informasi yang benar faktual  dan juga akan direkam dalam pikiran kita, apalagi ditambah dengan menuangkannya dalam tulisan  sehingga seseorang akan menjadi lebih dewasa dan matang tidak mudah terpengaruh ketika membaca sebuah berita di media sosial  yang tidak benar alias bohong (hoax). Penyebaran berita bohong (hoax) tidak dapat dianggap sepele, karena hoax dibuat dengan basis data sehingga terkesan serius dan akademik, serta membuat hoax dianggap kebenaran yang diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun