Mohon tunggu...
mari membaca
mari membaca Mohon Tunggu... Penulis - Budayakan membaca

Mari membaca, pun suka atau tidak

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemerintahan Presiden Jokowi Berhasil Bawa Indonesia Peringkat Pertama Sektor Perikanan di ASEAN

15 Desember 2018   14:13 Diperbarui: 15 Desember 2018   14:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


Indonesia kini diyakini menjadi pemimpin dalam sektor perdagangan perikanan di ASEAN. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Tak bisa dipungkiri bahwa selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK neraca perdagangan perikanan RI mengalami surplus, dan akhirnya menjadi yang tertinggi di kawasan Asean.

Menurut data KKP bahwa pada 2015, neraca perdagangan perikanan RI surplus 3,61 miliar dolar AS dan terus mencatat surplus hingga 2017. Kemudian, Pada enam bulan pertama 2018, surplus sudah mencapai 2,05 miliar dolar AS.

Selain itu, KKP mencatat ekspor ikan Indonesia naik 11-12% per tahun. Semester pertama 2018, nilai ekspor perikanan sebesar US$ 4 miliar atau naik 12% dari periode sama 2017.

Kenaikan nilai ekspor tersebut, membuat KKP optimis nilai ekspor perikanan sampai akhir tahun 2018 akan mencapai US$ 5 miliar atau naik 10% dari tahun 2017 yang sebesar US$ 4,52 miliar.

Kenaikan ekspor tersebut sejalan dengan peningkatan produksi. Pada tahun 2015, produksi perikanan mencapai 6,2 juta ton, naik sekitar 200 ribu ton dari 2014. Pada tahun lalu, produksi perikanan mencapai 6,4 juta ton.

Sementara stok ikan dalam negeri bertambah menjadi dua kali lipat, nilai tukar usaha perikanan meningkat dari 107 jadi 128.

Menteri Susi menilai, peningkatan surplus tersebut merupakan dampak kebijakan penenggelamkan kapal asing ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Selain China, kapal ilegal ini berasal dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.

PDB sektor perikanan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2015 tumbuh 7,89 persen, pada 2016 tumbuh 5,15 persen, dan pada 2017 tumbuh 5,59 persen. Laju pertumbuhan tersebut ditopang terutama oleh sektor perikanan tangkap.

Efeknya, nelayan semakin sejahtera dimana nilai tukar nelayan terus meningkat. pada 2014 sebesar 107, maka pada tahun ini mencapai 130 atau naik hingga 30 persen dalam empat tahun terakhir.

Inilah hasil kerja nyata yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Perbaikan di sektor kemaritiman adalah keniscayaan, bukan hanya isapan jempol belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun