Indonesia menjadi negara yang rentan akan kejadian bencana alam. Setiap tahun, negeri ini dihadapkan dengan berbagai macam bencana yang datang secara tiba-tiba dan mengejutkan masyarakat. Meskipun situasi kebencanaan tidak asing, namun kebanyakan dari masyarakat Indonesia tidak siap untuk menghadapinya. Ketidaksiapan tanggap bencana masyarakat ini pada akhirnya berujung pada tingginya angka korban jiwa, termasuk di antaranya anak-anak.
Berangkat dari masalah tersebut, kelima mahasiswa UM yang tergabung dalam tim PKM-K menciptakan inovasi media pembelajaran "Bencatala Playmat" sebagai upaya mitigasi bencana untuk anak usia dini. Gagasan ini tercipta oleh Kurnia Lestari dari Pendidikan Geografi yang menggandeng anggota lainnya yakni Kezia Aprilia Rahmawati dari Pendidikan Geografi, Enanto Harun Satrio dari Teknik Informatika, Margareta Susanti dari Akuntasi dan Eva Listiana dari Desain Komunikasi Visual.
Bencatala Playmat menyajikan berbagai macam materi mitigasi bencana seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, tanah longsor, banjir dan kekeringan. Melalui fitur sensor, anak-anak dengan mudah mendengarkan penjelasan materi mitigasi bencana baik sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana. Untuk menunjang daya ingatan anak, terdapat lagu kebencanaan yang mudah diingat dan diputar melalui fitur tombol pada bagian tengah playmat. Selain itu, teknologi Realitas Virtual (VR) pada playmat memberikan gambaran nyata tentang kondisi bencana alam yang akan terjadi.
Dengan demikian, Bencatala Playmat diharapkan membantu mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan sikap tanggap bencana untuk mengurangi jumlah korban, terutama di kalangan anak usia dini.