Mohon tunggu...
Marfa Audilla Fitri
Marfa Audilla Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Sains dan Teknologi - Universitas Airlangga

Haii! Perkenalkan namaku Marfa Audilla Fitri aka Marfa, hobiku yaitu menyanyi, dengan hobiku tersebut tidak mengherankan bahwa kepribadianku ESFP/penghibur karena aku suka dengan pusat perhatian, aku suka menonton youtube yang berbau edukasi dan hiburan, salam kenal readers!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Solusi Mengatasi Ideologi Transnasional

10 Juni 2022   15:51 Diperbarui: 10 Juni 2022   16:09 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ideologi transnasional dapat diatasi dengan penguatan nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat Indonesia guna mempertahankan karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut terkandung di dalam lima sila dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana nilai-nilai dalam kelima sila Pancasila tersebut dapat dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia dengan mudah di tengah era globalisasi yang memicu adanya ideologi transnasional? 

Dilansir dari unpad.ac.id, rektor Universitas Padjajaran mengungkapkan bahwa ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila, pengamalan yang dilakukan harus bersifat fleksibel. Metode doktrin sudah dipandang tidak relevan dengan pola pikir yang dimiliki oleh generasi milenial. 

Rektor lain yaitu Prof. Arry menambahkan bahwa pemerintah bisa memanfaatkan influencer untuk mengenalkan nilai-nilai pada Pancasila. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial merupakan salah satu cara yang tepat. 

Terdapat berbagai platform media sosial yang bisa memfasilitasi penggunanya dalam menyampaikan suatu informasi. Platform tersebut di antaranya yaitu Instagram, Youtube, Facebook, dan baru-baru ini yang namanya kian populer yaitu TikTok, dan lain sebagainya. 

Pemahaman pancasila melalui media sosial merupakan cara yang cukup efektif karena cara penyampaiannya dapat diinovasikan sesuai kreativitas masing-masing sehingga pengemasannya lebih menarik dan masyarakat pengguna media sosial bisa menerima lebih mudah daripada cara penyampaian melalui sosialisasi biasa.

Di media sosial, pengguna bisa berinteraksi melalui postingan yang diunggah, interaksi bisa berupa feedback ataupun komentar terkait materi yang disampaikan. 

Dengan media sosial, generasi milenial dapat mempelajari dan memahami nilai-nilai pancasila yang tidak kaku. Pengajaran dan pemahaman yang mulanya hanya disajikan dalam hafalan kini bisa diubah ke praktek secara nyata. 

Ini merupakan suatu bentuk tantangan baru bagi generasi milenial yang tidak berfokus lagi pada pengulangan seperti ketika di bangku sekolah dasar, mereka dapat mengembangkan ekspresi, pikiran, opini, dan pengalamannya untuk saling berbagi mengenai Pancasila guna mempertahankan nilai-nilai luhur. 

Generasi milenial sudah seharusnya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi agar pengimplementasian nilai-nilai Pancasila lebih mudah dilakukan dengan tanpa paksaan. Apabila kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai tersebut muncul, maka masyarakat dapat terdorong untuk saling mengingatkan satu sama lain. 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa media sosial memiliki dampak negatif, contoh yang sering terjadi di negara Indonesia adalah penyebaran berita hoax atau berita bohong. Sebagai generasi milenial yang sadar hal tersebut tidak baik, memfilter dan melakukan pengecekan terhadap informasi di media sosial perlu dilakukan, dengan meluruskan berita bohong tersebut itu sudah membantu dalam meminimalkan kekacauan yang dapat terjadi. 

Ideologi transnasional bukan suatu hal yang mudah untuk dihadapi. Oleh karena itu, solusi yang telah dipaparkan oleh berbagai sumber tersebut sudah seharusnya menjadi titik temu dari berbagai pihak mulai dari siswa, mahasiswa, pemerintah, lembaga khusus, masyarakat, dan elemen-elemen lain untuk saling bekerja sama dan bersatu guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun