Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hanya seorang Mahasiswi yang tertarik dalam dunia kepenulisan, diantaranya menulis pada Tumblr @ranahrubrik.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Pilu Kanjuruhan : Ratusan Penonton Sepak Bola Tewas!

2 Oktober 2022   13:42 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:52 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pinterest  


Terhitung hingga saat ini korban yang meninggal akibat kerusuhan Liga I antara Arema FC lawan Persebaya Surabaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu, (01/10/2022) mencapai 153 korban yang tewas.

Pihak keluarga korban terus-menerus berdatangan ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan di beberapa rumah sakit lainnya yang ada di Kota Malang, untuk mengetahui keadaan pasti kerabatnya.

Minggu, (02/10/2022) Pihak Kepolisian Jatim, yaitu Kepala Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Nico Afinta, menyatakan korban dari tragedi kerusuhan tersebut yang meninggal di lapangan sebanyak 34 orang dan sisanya meninggal ketika dalam perjalanan atau saat dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan di beberapa rumah sakit lainnya yang ada di Kota Malang.

Total terbaru, ada 2 diantara 127 korban yang meninggal merupakan anggota Polri. Total 180 korban luka-luka masih menjalani perawatan di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan di beberapa rumah sakit lainnya yang ada di Kota Malang.

Pihak Kepolisian Jatim turut berduka cita dan menyesali terjadinya peristiwa pilu ini. 

Tragedi Pilu ini terjadi ketika pertandingan usai. Penonton merasa kecewa, kilas balik 23 tahun Arema selalu menang di kandang sendiri. Tetapi bagai rota berputar, Arema justru kalah melawan Persebaya yang membuat penonton Arema FC turun ke lapangan demi mencari pemain dan pelatih. 

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang semakin riuh kisruh. Pihak Kepolisian yang berada di Stadion pun turut berperan untuk mencegah dan mengalihkan Penonton/Suporter agar tidak turun ke lapangan. Gas air mata di semprotkan oleh pihak kepolisian guna menertibkan para penonton/suporter bola. 

Para penonton/suporter berlarian keluar stadion untuk menghindari gas air mata yang dilepas oleh pihak kepolisian. Mereka berdesak pada titik pintu 10 dan 12, yang membuat para penonton/suporter menumpuk dan terjadilah Tragedi Pilu ini.

Pihak Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Witanto Wijoyo, menyatakan "Rata-tata korban Tragedi Pilu ini meninggal karena terinjak-injak dan sesak nafas." 

Menurut Witanto Wijoyo, selaku Kepala Dinkes Kabupaten Malang, jumlah korban masih terus berpotensi akan bertambah, karena mengingat sejumlah korban Tragedi Pilu yang meninggal belum terdata/ teridentifikasi sebab diduga telah dibawa pulang oleh pihak keluarga/kerabat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun