Mohon tunggu...
Mardian Hardipto
Mardian Hardipto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyelidik Bumi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"To See is To Believe", Metode Visual dalam Mitigasi Bencana Gunung Api

15 Januari 2023   00:00 Diperbarui: 15 Januari 2023   00:00 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Instrumen yang lengkap dan berfungsi dalam pemantauan gunung api adalah satu hal, lalu pemilihan lokasi yang tepat untuk instrumen itu adalah hal yang berbeda, dan penggunaan instrumen untuk mendukung kerja mitigasi adalah hal yang sama sekali berbeda pula. Rangkaian itu menjadi pelajaran yang diperoleh dari pemasangan CCTV yang berfungsi baik, di jalur yang tepat akan dilalui APG, dan digunakan dalam pemantauan maupun risk communication saat eskalasi bahaya terjadi, seperti yang baru saja kami lalui hari itu.

Namun, di tengah keunggulan metode pengamatan visual seperti yang kami dapati hari itu, sayangnya belum semua gunung api aktif di Indonesia memilikinya. Bilapun ada, maka peralatan pemantauan lapangan seperti CCTV masih rawan akan perusakan, vandalisme, atau pencurian. Lebih dari itu, tidak semua kasus krisis gunung api terbantu metode visual, karena kenyataannya tidak semua gejala peningkatan  aktivitas gunung api dapat dideteksi melalui pengamatan visual.

Saat kita bisa melihat apa yang terjadi, seperti lirik dalam sebuah lagu, kita tak perlu banyak berbicara untuk menjelaskan, karena rekaman gambar telah bercerita seribu kata. Sementara itu, (to) believe alias percaya dan yakin, adalah satu unsur pengambilan keputusan (decision making) yang vital bagi pihak  yang berwenang (decision maker), terutama di saat genting bencana terjadi: di saat kecepatan dan ketepatan keputusan menjadi pembeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun