Joko Widodo atau Jokowi, lahir 21 Juni 1961 anak dari Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Walaupun dengan sangat mudah kita mengetahui siapa orang tuanya namun orang tua laki-lakinya sering dilpilintir dan dijadikan berbagai isu politik yang mengandung niat busuk.
Dikisahkan oleh berbagai kalangan, bahwa orang tua laki-lakinya yang sesungguhnya bukanlah Noto Miharjo.
Mereka menyatakan, orang tua pria yang dulunya pedagang mebel  itu adalah orang lain. Ada yang mengarang cerita bohong bahwa orang tua laki lakinya adalah seorang Tionghoa.Â
Bahkan ada yang mengatakan orang tuanya itu beragama Kristen dan karenanyalah Jokowi punya nama baptis Herbertus. Cerita lain yang lebih seru lagi dimunculkan, bahwa orang tua laki-laki mantan Walikota Solo itu adalah seorang anggota PKI.
Sungguh kejam cerita yang dikembangkan itu, cerita itu ingin  menggambarkan bahwa " lelaki kurus dan Kerempeng " itu dengan sengaja menyembunyikan identitas asli orang tuanya.Â
Sungguh kejam fitnah itu, karena "tukang mebel" itu rela menghilangkan catatan tentang orang tua aslinya lalu menyebut Noto Miharjo lah orang tua aslinya.
Fitnah tidak hanya berhenti sampai disitu .Dikembangkan lagi cerita yang lebih jahat . Disebutkannya ,Jokowi berdiri disamping Aidit ,Ketua CC PKI .Pada foto itu terlihat DN Aidit sedang berpidato dan kemudian diketahui pidato itu dibuat pada tahun 1955 ketika tokoh PKI itu sedang pidato pada  kampanye Pemilu 1955.
Bagaimana mungkin Jokowi ada disamping Aidit pada tahun 1955 sedangkan ia sendiri baru lahir tahun 1961.
Berulang kali suami Iriana itu memberi bantahan tentang fitnah yang ditujukan kepadanya itu. Walaupun sudah berulang kali dibantah tetapi masih ada sekitar sembilan juta orang penduduk negeri ini yang percaya bahwa ia anggota atau turunan anak PKI.
Tidak dapat disangkal bahwa massif nya tuduhan keji terhadapnya itu karena ada mesin politik yang bekerja untuk itu.
Agak susah mencari kelemahan Jokowi, maka yang paling efektif untuk membunuh karakternya ialah dengan melontarkan fitnah tentang turunan PKI itu.