Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH Ma'ruf Amin: Kembangkan Dakwah yang Merangkul Bukan Memukul

20 November 2018   13:56 Diperbarui: 20 November 2018   13:55 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Ma'ruf Amin menyampaikan Tausyiah di MICC Medan,20/11/2018.Dok.Pribadi

Sejak pukul 8.00 WIB, Selasa ,20 November 2018 ,jemaah sudah mulai berdatangan di gedung Medan ..International Convention Centre ( MICC) ,Ring Road Medan.Sekitar pukul 9.00 WIB ruangan gedung sudah penuh berisi jemaah dan mulai menempati kursi kursi yang disediakan diluar gedung dibawah tenda .Kedatangan jemaah ke gedung milik Perusahaan Perkebunan Negara itu untuk menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh komunitas relawan " JAMIN " ( Jokowi - Ma'ruf Amin ) yang dipimpin oleh Ir .Erwan Rosiade Nasution.Sesuai jadwal ,pukul 10.00 WIB ,KH Ma'ruf Amin dan Ustadz Yusuf Mansyur tiba di lokasi dan memasuki aula MICC diiringi lantunan Salawat,puji pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Acara diawali dengan pembacaan Ayat Ayat Suci AL Qur'an.Kemudian dilanjutkan dengan Laporan Panitia Penyelenggara yang disampaikan Mara Sutan Ritonga,Ketua Panitia.

Selesai Sambutan Ir Erwan Rosiade Nasution Ketua Komunitas " JAMIN" ,acara dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah oleh KH Ma'ruf Amin.
Musytasar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengawali ceramahnya dengan mengemukakan betapa hebatnya perubahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hanya dalam tempo 23 tahun ,Kekasih Allah itu telah mampu merobah  masyarakat dari masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat yang berguna untuk manusia ( Choiroh Ummah) .

Menurut Ulama Besar asal Banten itu ,Nabi mampu melakukan hal itu karena melakukan dakwah yang punya " High impact" .
Muhammad mampu melakukan itu karena Rasul kelahiran 12 Rabiul 'awal itu menggunakan metode dakwah yang merangkul dan bukan yang memukul.

Karenanyalah menurut sosok yang pernah menjadi  Ketua Umum Yayasan Syeikh Nawawi AL Bantani itu,kita harus mencontoh dakwah yang dipraktikkan nabi Muhammad SAW.Kita harus kembangkan dakwah yang sejuk ,dakwah yang merangkul bukan yang memukul .Dakwah yang menasihati dan bukan yang memaki .


Ma'ruf Amin kembali menyatakan banyak orang sekarang ini yang pandainya hanya memaki yang disebutnya AL Makiyun ,bahkan ada juga yang mengancam ancam atau AL Ancamiun. Kalau dakwah model memaki yang terus dikembangkan maka bukan tidak mungkin Ummat Islam di negeri ini bisa akan terpecah belah.

Sebahagian jemaah yang ikut hadir di MICC Medan ,20/11/2018.Dok.Pribadi
Sebahagian jemaah yang ikut hadir di MICC Medan ,20/11/2018.Dok.Pribadi
Kemudian pada acara yang dihadiri Walikota Medan ,Drs T Dzulmi Eldin itu yang juga dihadiri tokoh tokoh masyarakat Sumatera Utara seperti T.Erry Nuradi yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara,Nurdin Lubis SH ,yang pernah menduduki jabatan sebagai Sekda Sumatera Utara,Ma' ruf Amin menjelaskan kembali tentang yang dimaksudkannya dengan mereka  yang buta dan tuli yang sempat menuai protes dari organisasi tuna netra.Menurutnya kata " buta " dan " tuli " yang diucapkannya bukanlah berkaitan dengan fisik tetapi yang dimaksudnya adalah mereka yang buta dan tuli hatinya.

Selanjutnya berkaitan dengan kondisi bangsa dan Ummat Islam ,Ma'ruf Amin mengajak magar bangsa dan Ummat Islam selalu memiliki fighting spirit ,semangat untuk maju yakni berlomba mengejar kemajuan dan kebaikan yang nantinya jadi bekal untuk di akhirat.Untuk itulah dia berharap agar human resources yang dimiliki dapat berubah menjadi human capital.

Pada akhir tausyiah nya ,Ma' ruf Amin menceritakan kisah ketika ia masih duduk di madrasah pada tingkat dasar atau ibtidaiah.
Ketika itu ada seorang tua yang menanam pohon karet.Lalu banyak orang bertanya,dengan usianya yang sudah tua itu ,untuk apa lagi menanam pohon karet .

Si orang tua itu menjawab ,dia menanam pohon karet itu bukan untuk dirinya tetapi dia berharap agar hasil pohon itu dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

Kelihatannya kisah yang demikian jugalah yang menyelimuti pikiran dan tekad Ma' ruf Amin sehingga walaupun sudah berusia 75 tahun tetapi ia berkenan berpasangan dengan Jokowi pada Pilpres nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun