7) Golkar=9 kursi
8) PKB=6 kursi
9) Nasdem =5 kursi danÂ
10) PAN =2 kursiÂ
Jumlah keseluruhan kursi =106.
Apa yang dikhawatirkan PKS kalau dua nama ,masing masing Taufik dari Gerindra dan satu kader PKS, Akhmad Syaikhu atau Agung Yulianto yang diajukan?
Kalau kita perhatikan kekuatan politik parpol pengusung Jokowi- Ma'ruf Amin pada DPRD DKI maka parpol tesebut menguasai 68 kursi sedangkan parpol pengusung Prabowo Subianto menguasai 38 kursi.
Secara perhitungan politik taktis maka keseluruhan suara parpol pengusung Jokowi - Ma'ruf Amin itu sejumlah 68 kursi ditambah yang dikuasai Gerindra sejumlah 15 kursi akan mengarah semuanya ke M. Taufik.
Mengapa seluruh kursi yang dikuasai parpol pengusung calon 01 diberikan pada Taufik? Karena kalau skenario ini yang dilakukan kemungkinan besar PKS akan matikan mesin politiknya pada Pilpres. Sedangkan kalau suara diberikan kepada kader PKS maka partai ini akan semakin bersemangat mendukung pasangan 02.
Apabila hal ini yang terjadi maka PKS tetap akan beranggapan kader mereka tidak memenangkan pertarungan di  DPRD DKI oleh karena Gerindra tetap mencalonkan M. Taufik. Mereka bisa saja menilai Gerindra tidak mau mengalah pada pertarungan memperebutkan jabatan "hanya" setingkat Wagub, sedangkan PKS telah legowo tetap mengusung Prabowo biarpun cawapresnya bukan berasal dari kader partainya.
Mengingat pertemuan hari ini masih merupakan pertemuan pertama antara Gerindra-PKS maka kuat dugaan, pertemuan ini masih belum menghasilkan kesepakatan. Masih dibutuhkan lagi waktu untuk mencapai kata sepakat.
Tetapi sekali lagi ini hanyalah dugaan.
Salam Demokrasi!