Data yang ditunjukkan Mendagri seperti diutarakan diatas sekaligus menunjukkan bahwa yang diberi kepercayaan oleh pemilih ternyata bukanlah pemimpin yang amanah.
Kita menyadari salah satu esensi kedaulatan di tangan rakyat mengandung makna bahwa suara rakyat lah yang paling menentukan.Tetapi suara rakyat yang demikian bukanlah suara yang telah tercemari dengan uang ,sembako dan pemberian janji janji manis lainnya.
Yang terjadi justru sebaliknya ,dengan memberikan uang ,sembako atau janji janji manis justru merupakan tindakan perusakan terhadap suara rakyat yang bening itu.
Ada juga argumentasi yang menyebut dengan pilkada langsung itulah muncul Jokowi,Risma atau Yoyok di Batang.Tetapi dengan melihat data banyaknya KDH yang tersangkut masalah korupsi rasanya belum seimbang bandingannya dengan munculnya KDH yang berkualitas seperti yang disebutkan sebelumnya.
Perlu juga diingat dengan melalui pemilihan oleh DPRD lahir juga pemimpin sekelas Ali Sadikin di DKI Jakarta,M.Nur di Jawa Timur dan Marah Halim Harahap di Sumatera Utara.
Memang saya juga belum dapat menjawab bagaimana caranya mencegah tindakan koruptif oleh anggota DPRD dalam pemilihan KDH .Tetapi dengan melihat banyaknya kemudratan pilkada langsung maka layak jugalah dipikirkan kembali pemilihan KDH melalui DPRD.
Salam Demokrasi!